Senin, 10 Juni 2019

Masa Bodoh (please memorize this)

Edit Posted by with No comments




ANDA TIDAK ISTIMEWA

Anda tidak istimewa. Siapa anda dan apa masalah anda itu bukanlah sesuatu yang istimewa dimata jutaan orang yang menderita. Pendidik menyadarai kurangnya ketahanan emosional dan terlalu dominan kebutuhan yang egois sekarang, sehingga banyak tanda stres atas pengalaman sehari-hari yang sebenarnya wajar-wajar saja. Seharusnya kita lebih terikat satu sama lain, bukan merasa istimewa. Rasa ketidaknyamanan kita dibolehkan oleh teknologi untuk membuat onar. Semakin banyak kebebasan mengekspresikan diri, semakin ingin terbebas dari urusan siapapun yang tidak sependapat dengan kita/ membuat jengkel kita, semakin naik pitam atas keberadaan orang lain yang tidak mendukung, semakin mudah hidup kita terbebas dari masalah, dan merasa berhak mendapatkan yang lebih baik lagi. Teknologi membuat anda lebih diistimewakan.

KEBAHAGIAAN

Anda tidak akan pernah bahagia jika anda terus mencari apa yang terkandung dalam kebahagiaan. Anda tidak pernah hidup jika terus mencari arti kehidupan. Jadi jangan berusaha. Karena ketika anda terlalu mengurusi segala hal, anda senantiasa merasa berhak merasa nyaman dan bahagia kapan saja, dan persis dengan apa yang anda inginkan. Ini PENYAKIT yang menelan anda hidup-hidup. Kesulitan anda adalah ketidak adilan, tantangan adalah kegagalan, ketidaknyamanan adalah masalh pribadi, perbedaan pendapat adalah pengkhianatan. Anda akan terpenjara dalam neraka pikiran anda sendiri dan hangus.

Menyakinkan diri sebagai makhluk yang spesial merupakan strategi yang gagal, hanya mebuat anda ngefly dan itu bukan kebahagiaan. Pengukuran yang benar tentang penghargaan diri seseorang bukan bagimana seseorang merasakan pengalaman positifnya namun pada pengalaman negatifnya. Jika kamu menyembunyikan permasalahanmu dan mengarang kesuksesanmu sendiri di setiap kesempatan, kamu menjadi lemah.
Jika kamu merasa punya masalah yang tidak terselesaikan, alam bawah sadar kita tahu bahwa kita sebenarnya tidak istimewa atau gagal dalam arti tertentu, kita tidak seperti orang lain, jadi akan ada aturan yang berlaku berbeda untuk kita. Mengapa begitu? Karena kita merasa istimewa.

Gempurang omong kosong yang tidak realistis dalam media akan menciptakan ketidaknyamanan dalam diri kita karena sering menampilkan standar yang tidak masuk akal dan mustahil dihidupi. Kita akan merasa terpojok oleh masalah yang tidak dapat diselesaikan, merasa pecundang, dan berlari ke Google yang menampilkan ribuan orang tanpa problem yang kita miliki. Internet bukan hanya meselesaikan masalah ekonomi tapi juga memberi masalah psikologis baru yang menjadi sumber keraguan diri dan malu bagi siapa saja.

PENDERITAAN

Orang miskin menderita karena kemiskinannya. Orang yang mengejar kenikmatan duniawi menderita karena kenikmatan duniawinya. Orang yang tidak merasakan kenikmatan duniawi menderita karena tidak pernah merasakannya. Bukan berarti semua penderitaan itu sama. Penderitaan tertentu akan lebih menyakitkan dari penderitaan yang lain. Meskipun demikian kita semua pasti menderita.

Manusia memilih penderitaan mereka sendiri, ada yang demi kesetiaan yang sia-sia, demi petualangan yang penuh resiko. Yang jelas penderitaan yang kita ambil harus bermakna sesuatu dan beralasan/berarti, sehingga anda mampu menanggung derita itu dan menikmatinya. Jika penderitaan tidak bisa ditolak/dihindari, pertanyaanya bukan “bagaimana saya menghentikan penderitaan?”  Tapi, “mengapa saya menderita- demi tujuan apa?”

Penderitaan mustahil dihindari, karena hidup ini akan tetap berisi kegagalan, kerugian, penyesalan dan bahkan kematian. Saat anda nyaman dengan semua tahi (yang banyak) yang dilemparkan dalam kehidupan anda, anda akan menjadi tak terkalahkan pada level spiritual yang paling dasar. Cara untuk mengatasi kepedihan yang timbul adalah pertama-tama belajar bagaimana menanggung semua itu.

Lingkaran Setan : anda marah pada diri anda yang marah-marah karena mudah marah. Persetan lah! Atau mungkin anda begitu khawatir tidak bisa selalu melakukan hal dengan benar sehingga anda khawatir dengan kekekhawatiran anda. Atau anda merasa begitu bersalah atas setiap kesalahan yang anda buat sehingga anda mulai merasa bersalah tentang betapa merasa bersalahnya anda. Atau anda sedih dan kesepian. Atau anda sedih dan kesepian sehingga membuat anda lebih sedih dan kesepian hanya karena memikirkannya.

Inilah fakta kehidupan:
1. Anda tidak akan bisa menjadi sosok yang penting
2. Anda tidak akan bisa mengubah hidup beberapa orang tanpa menjadi candaan dan tertawaan orang lain terlebih dahulu. Tidak akan bisa. Karena manusia tidak ada yang sempurna.
3. Anda tidak bisa menghindari kesulitan dan kegagalan. Kemanapun kamu pergi disitulah dirimu. Dan ada 300kg kesulitan yang menanti anda dimanapun dan kapanpun. Dan its totally FINE. Hadapi dan nikmati.

EMOSI

Sekarang ini kita menghadapi wabah psikologis, yaitu orang tidak lagi menerima dengan tenang bahwa kadang ada hal yang tidak menyenangkan dalam hidup ini. Masalah ini menyangkut hidup/mati. Karena kita percaya bahwa mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan itu sangat MEMALUKAN dan kita mulai menyalahkan diri sendiri karena merasa ada sesuatu yang salah dalam diri kita yang menggerakan kita ke kompensasi fatal.

Emosi hanya sebagian dari kehidupan. Hanya karena sesuatu terasa tidak enak, bukan berarti itu buruk. Dan sesuatu yang enak bukan berarti baik. Emosi hanya plang penunjuk jalan, bukan perintah hanya anjuran. Jangan percaya dengan emosi kita sendiri. Malah saya yakin sebaiknya membiasakan diri untuk mempertanyakan emosi kita masing-masing. Banyak dari kita menekan emosi kita terutama emosi negatif karena berbagai hal. Sayangnya, menyangkal emosi negatif berarti menolak umpan balik yang membantu seseorang menyelesaikan masalah. Sehingga, banyak orang tertekan berjuang menghadapi masalah mereka sepanjang hidup. Dan jika mereka tidak  bisa memecahkan masalah, mereka tidak bisa bahagia. Ada alasan di balik rasa sakit.

Ada orang yang mengenali emosi secara berlebihan yang membenarkan semua hal berdasar apa yang mereka rasakan. Pengambilan keputusan berdasarkan pada intusi emosional, tanpa dibantu penalaran, akan merasa sesak di akhir. Siapa itu? Anjing dan balita. Obsesi dan perhatian yang berlebih terhadap emosi, akan membuat kita gagal  karena emosi tidak kekal, karena kita membutuhkan sesuatu yang lebih dan lebih. Tidak peduli seberapa keras jerih payah, kita akan bertemu dengan perasaan menakutkan saat kita memulai semua ini : tidak cukup.

KEHIDUPAN

Kita selalu bekerja keras untuk mengubah situasi hidup kita, namun sebenarnya tidak pernah merasa sangat berbeda. Inilah mengapa masalah selalu berulang dan tidak dapat dihindari. Orang yang anda nikahi adalah orang yang dengannya anda beradu mulut. Rumah yang anda beli adalah rumah yang anda perbaiki. Pekerjaan idaman yang anda miliki adalah pekerjaan yang membuat anda stress. Setiap hal didapat karena pengorbanan, apapun yang membuat kita merasa nyaman, tak dapat disangkal juga membuat kita merasa buruk. Apa yang didapat juga apa yang kita lepaskan. Menciptakan pengalaman positif menentukan pengalaman negatif kita. Ini adalah pil pahit yang sulit ditelan. Kita menyukai ide bahwa kebahagiaan dapat dicapai/ dapat meringankan semua penderitaan secara permanen/ merasa puas dengan hidup kita selamanya. Tapi kita TIDAK MAMPU.

Saya menginginkan sesuatu, tetapi saya tidak berusaha untuk mendapatkannya. Sebelumnya saya akan mebombardir dengan pertanyaan : bahwa bagaimana jika saya gagal, saya seorang yang cepat menyerah / pecundang, kurang ini dan itu, biarlah saya tumbang oleh tekanan masyarakat. Kebenarannya : saya pikir saya menginginkan sesuatu, tapi kenyataanya tidak. Habis perkara. Saya menginginkan imbalan bukannya jerih payah. Mengingikan hasil bukan proses. Jatuh cinta pada kemenangan bukan perjuangan. Kenyataannya : Hidup tidak berjalan seperti itu.

Menjadi “rata-rata” telah dianggap standar kegagalan. Saat standar kesuksesan adalah menjadi luar biasa, maka kebanyakan orang memilih lebih baik berasa di bawah, karena merekalah yang paling menderita dan tertindas dan menjadi korban. Banyak orang takut menerima diri sedang-sedang saja karena mereka yakin mereka tidak akan pernah mencapai apapun, tidak berubah menjadi lebih baik, hidup tidak memiliki arti. Banyak orang berhasil unggul di suatu bidang bukan karena menyakini diri mereka istimewa, sebaliknya, mereka terobsesi dengan perbaikan dan menyakini diri sama sekali tidak istimewa. ANTI ISTIMEWA. Mereka biasa saja, golongan rata-rata, dan bahwasanya mereka bisa menjadi jauh lebih baik.

Sulit untuk menerima masalah, tapi itu wajar. Situasi yang menimpa anda saat ini tidak sepenting cara pandang anda terhadap situasi tersebut, tetapi bagaimana anda memilih cara untuk mengukur dan menilai situasi tersebut. Masalah mungkin tidak dapat dielakkan, namun MAKNA dari setiap masalah bisa dikelola dan dikendalikan melalui persepsi yang kita pilih.

a. Kenikmatan adalah tuhan palsu. Orang yang memfokuskan energi mereka pada kenikmatan akan berakhir lebih cemas, tidak stabil secara emosional dan tertekan. Kenikmatan adalah bentuk kepuasan hidup yang paling dangkal karena sangat mudah diraih dan sangat mudah hilang.

b. Jika penilaian kita terhadap kesuksesan material terlalu berlebihan tanpa melihat nilai lainnya seperti kejujuran dan kasing sayang, mereka tidak mengukur berdasarkan perilaku tapi status, bukan hanya mereka orang dangkal tapi juga bangsat.

c. Pada dasarnya, manusia selalu berbuat salah secara cukup konstan, jika ukuran sukses anda adalah menjadi benar, jangan heran anda kerepotan merasionalisasi semua kekeliruan yang terjadi pada diri anda. Orang yang menghargai dirinya selalu benar, menghalangi diri mereka untuk belajar dari kesalahan itu sendiri, mereka menjadi kurang mampu mengambil sudut pandang baru dan berempati terhadap orang lain, menutup diri terhadap informasi baru yang penting. Akan jauh lebih membantu jika anda mengasumsikan diri anda tidak paham dan tidak tahu banyak, untuk menjaga anda tidak terikat dalan keyakinan tak berdasar dan membuat anda dalam situasi untuk terus belajar dan tumbuh.

d. Saat kita memaksa diri untuk tetap positif sepanjang waktu, kita mengingkari keberadaan masalah itu, kita menihilkan kesempatan yang kita miliki untuk menyelesaikan masalah dan menjadi bahagia. Permasalahan membuat hidup kita lebih bermakna dan penting, menghindari masalah akan membuat kondisi hampa makna (meskipun terkadang menyenangkan).

Inilah mengapa kenikmatan, kesuksesan material, selalu benar, tetap positif adalah idealisme yang buruk. Karena sebagian momen besar manusia : TIDAK MENYENANGKAN, TIDAK SUKSES, TIDAK DIKENAL, DAN TIDAK POSITIF. Pastikan anda telah mencengkeram nilai dan ukuran yang baik dulu, dan secara alami kenikmatan dan kesuksesan muncul sebagai hasilnya,karena sebenarnya itu adalah kenikmatan yang hampa.

Contoh nilai baik, sehat, muncul dari internal : kejujuran, inovasi, peka, membela diri sendiri, membela orang lain , penghargaan diri, rasa ingin tahu, amal, rendah hati, kreativitas.
Contoh nilai buruk, tidak sehat, muncul dari eksternal : manipulasi, kekerasan, gonta ganti pasangan, senantiasa merasa senang, selalu menjadi pusat perhatian, tidak mau kesepian, disenangi semua orang, menjadi kaya demi menjadi kaya.

KESADARAN

5 hukum mengubah kehidupan (tidak biasa tapi juga tidak membuat nyaman):

1. Tanggung jawab untuk semua hal yang terjadi dalam kehidupan anda, entah itu salah siapa.

Anda selalu memilih. Satu-satunya perbedaan apakah masalah terasa menyakitkan atau menguatkan adalah pilihan yang kita buat dan tanggung jawab terhadapnya. Jika merasa sedih dan seakan-akan menjadi korban berarti anda merasa sebagian hal berada di luar kendali anda, masalah yang tak kuasa anda selesaikan, mendesak anda, memaksa anda, bertentangan dengan kehendak kita, meski bukan pilihan anda. Tapi jika kita merasa memilih sendiri masalah yang dihadapi, kita merasa lebih berkuasa.

Hidup kita selalu dipenuhi dengan eksperimen kecil yaitu lahir kembali dan bersyukur atas setiap hal yang telah dilalui dalam hidup kita. Semua peningkatan dan pertumbuhan muncul berkat kesadaran sederhana, bahwa kita secara pribadi bertanggung jawab atas segala hal dalam hidup kita, tak peduli apa kondisi di luar diri kita, karena kita tidak bisa mengambil kendali apa yang terjadi pada kita, tapi kita bisa mengendalikan cara menafsirkan segala hal yang menimpa kita dan cara meresponsnya.

Memilih untuk tidak menanggapi peristiwa dalam hidup kita tentu saja tetap sebuah tanggapan terhadap peristiwa itu, anda masih bertanggung jawab untuk mengintreprestasikan makna di balik peristiwa itu dan memilih respon seperti apa. Suka atau tidak, kita selalu menjatuhkan pilihan. Selalu. Ini kembali pada kenyataan pada tidak ada yang namanya tidak peduli. Ini tidak mungkin. Tidak peduli apapun tetap sebuah kepedulian terhadap sesuatu. Pertanyaannya : Kita memilih untuk memedulikan apa? Nilai apa yang dipilih sebagai dasar dari tindakan kita? Ukuran apa yang kita gunakan? Dan apakah pilihan itu baik?

Kekuatan yang besar menuntut tanggung jawab yang besar (versi superhero). Tapi bagaimana jika saya menukar posisinya, “Tanggung jawab yang besar menuntut kekuatan yang besar”. Menerima tanggung jawab atas masalah yang dihadapi menjadi langkah awal untuk menyelesaikannya.

Belajar lebih banyak hal dari semua masalah dapat membuat seseorang bertumbuh secara signifikan daripada kombinasi puluhan kesuksesan. Kita semua senang untuk ikut bertanggung jawab atas keberhasilan dan kebahagiaan, tapi ingat, permasalahan kita lebih penting karena disanalah pembelajaran sesungguhnya berasal. Menyalahkan orang lain hanya akan melukai anda sendiri.

Makin banyak orang menyatakan dirinya korban atas suatu pelanggaran kecil, semakin sulit untuk melihat siapa korban yang sebenarnya. Menjadi kecanduan merasa dirinya terus-terusan diserang akan memberi mereka kenikmatan, menjadi pihak yang dibenarkan, menjadi superior itu terasa enak. Luapan kemarahan akan terasa enak, setelah beberapa lama akan menelan dari dalam, dan bahkan lebih berbahaya daripada kejahatan itu sendiri, karena secara tidak sadar mengakui itu kenikmatan.

Namun dalam masyarakat demokratis dan bebas, kita semua harus berhadapan dengan berbagai pandangan dan orang yang berseberangan dengan kita, itulah harga yang kita bayar, jangan lupa akan hal itu. Kita perlu memilih pertempuran kita dengan hari-hati dan mencoba sedikit berempati terhadap mereka yang kita sebut musuh. Dahulukan nilai baik seperti jujur, terbuka dan menerima keraguan sebelum muncul nilai merasa paling benar dan membalas dendam.  

Pertanyaanya: saya sadar nilai saya payah, suka menghindar dari masalah, cengeng, lalu bagaimana saya berubah? TIDAK ADA “BAGAIMANA”. LAKUKAN ATAU JANGAN LAKUKAN. Anda sudah memilih di setiap momen setiap hari, apa yang anda pedulikan, berubah itu sesederhana memilih untuk memedulikan hal lain. Tapi itu tidak mudah. Pada awalnya akan merasa seperti tolol, penipu, pecundang, gugup, ketakutan, tidak yakin apakah ini salah, marah dalam proses ini. Ini hanya efek samping mengubah nilai, mengubah apa yang anda pedulikan, tapi itu tidak bisa dihindari. Sederhana namun sungguh berat.

Melepaskan nilai yang telah melekat pada anda selama bertahun-tahun akan membuat anda mengalami disorientasi, tidak tahu mana yang baik dan buruk. Sulit tapi ini wajar. Berikutnya anda merasa telah gagal, menghabiskan hidup anda dengan nilai yang lama, mengganti prioritas, berhenti melakukan perilaku yang sama, merasakan kepalsuan atau merasa tidak menjadi siapapun. Ini normal dan tidak nyaman.

Anda akan mengalami penolakan. Banyak hubungan dalam hidup anda dibangun atas nilai yang anda jaga, mengubahnya, dan akan meledak di muka anda. Melakukan pekerjaan yang anda yakini lebih penting daripada uang, belajar lebih penting dari berpesta. Menyortir ulang nilai anda layak bagi energi anda, ini hal yang baik.

2. Ketidakpastian : mengakui ketidakpedulian anda dan rasa ragu yang terus terjadi atas keyakinan anda sendiri.

Anda keliru tentang semua hal dan itu alasan mengapa hidup menjadi lebih baik. Pertumbuhan adalah proses berulang tidak pernah berakhir. Mempelajari sesuatu yang baru, tidak dari salah menuju benar tapi salah menuju sedikit salah, kita sealu dalam proses mendekati kebenaran dan kesempurnaan tanpa benar-benar dapat meraih itu sendiri.

Banyak orang terobsesi dapat memiliki hidup benar, sampai sesungguhnya tidak benar-benar menjalani hidup itu sendiri. Seorang wanita lajang dan kesepian, ingin punya pacar tapi dia tidak pernah keluar dari rumah dan berusaha. Seorang berkerja banting tulang yakin kalau dia berhak naik pangkat, namun dia tidak pernah mengutarakannya kepada bosnya.

Mereka diajarkan untuk takut akan kegagalan dan penolakan mendengar seseorang menampik permohonannya. Tentu penolakan menyakitkan, kegagalan memuakkan. Itu berarti ada keyakinan kita takut mempertanyakan/melepaskan. Jika wanita itu keluar, dia dipaksa berhadapan dengan keyakinan untuk bisa memikat laki-laki. Jika pria itu bertanya, dia dipaksa berhadapan dengan keyakinan keahlian apa yang membuat layak dipromosikan. Lebih mudah untuk berdiam diri dalam keyakinan yang menyakitkan bahwa tidak ada seorang pun yang tertarik dan tidak menghargai talenta anda daripada menguji keyakinan tersebut dan menemukan jawaban yang tepat.

Keyakinan bahwa saya tidak cukup menarik atau bos saya memang bajingan, memang nyaman tapi kita menggadaikan kebahagiaan dan kesuksesan yang lebih besar (padahal kita bisa saja meraihnya). Kita berasumsi kalau kita benar, kita sudah menyangka apa yang terjadi, alias sok tahu dengan apa akhir ceritanya. Persetan lah!

Kepastian adalah musuh pertumbuhan, tidak ada yang pasti hingga itu terjadi, dan sesudahnya masih bisa diperdebatkan. Itulah penerimaan ketidaksempurnaan nilai kita lebih penting untuk menyempurnakan nilai tersebut. Daripada ngotot cari kepastian, sebaiknya terus berupaya mencari keraguan tentang keyakinan kita sendiri, ragu atas perasaan kita, ragu atas apa yang dipersiapkan masa depan untuk kita jika kita tidak keluar dan menciptakannya sendiri. Daripada berusaha menjadi benar, sebaiknya cari tahu bagaimana kita bisa keliru, karena memang itu demikian. Keliru adalah perubahan untuk tumbuh dan tidak takut peduli terhadap suatu hal.
Cara menjadi tidak terlalu pasti pada diri anda sendiri : Bagaimana jika saya salah? Apa artinya jika saya keliru? Apakah kekeliruan akan menciptakan permasalahan yang lebih baik/ buruk?

Pengalaman terbaik dan memuaskan menjadi pengalaman yang menyurutkan semangat. Semua yang kita tahu dengan pasti apa yang menyakitkan/tidak menyakitkan dalam momen tersebut, itu tidak berharga. Kita lihat perasaan ngeri kehidupan manusia 500 tahun lalu dengan jaman kita sekarang, mereka akan menertawakan kita dengan keyakinan yang kita cari. Mereka menertawakan kita bagaimana kita membiarkan uang dan pekerjaan mendikte hidup kita, bagaimana kita takut menunjukkan penghargaan kepada orang yang sangat berarti bagi kita (malahan kita memuji orang yang tidak berhak atas apapun itu), bagaimana kita cemas. Mereka akan terbelalak melihat kekejaman kita. Mereka akan paham kebenaran kita yang tidak disadari oleh seorangpun dari kita. Mereka bisa keliru tapi lebih sedikit dari kita.

Keyakinan kita bisa dipengaruhi, ingatan tidak bisa diandalkan. SEDIKIT PERCAYA PADA DIRI SENDIRI. Jika hati dan pikiran tidak dapat diandalkan, tanya lebih dalam maksud dan motivasi kita. Kita semua selalu keliru. Lebih logis untuk mengolah skeptis dan kekakuan yang menantang keyakinan dan asumsi kita sendiri. Mungkin akan menakutkan dan menghancurkan diri sendiri, tapi sebaliknya, ini lebih aman dan membebaskan.

Semakin anda ingin mendapatkan kepastian sesuatu, semakin merasa tidak pasti dan tidak aman (hukum kebalikan). Semakin anda menerima sepenuhnya ketidakpastian dan ketidaktahuan akan aneka hal, anda semakin merasa nyaman karena tahu persis apa yang tidak anda ketahui. Ketidakpastian memerdekakan kita dari penilaian kita sendiri, apakah kita layak dicintai atau tidak, seberapa menarik diri kita, seperti apa kesuksesan nanti. Terbukalah menerima kepastian –kepastian melalui pengalaman hidup.

Ketidakpastian merupakan akar kemajuan dan pertumbuhan. Menyakinkan dirinya tahu semuanya, tidak akan mempelajari sesuatu apapun. Semakin mengakui tidak tahu, semakin banyak kesempatan untuk kita belajar. Menganggap nilai yang kita miliki sempurna dan penuh = menempatkan diri pada pola pikir yang bahaya, sewenang-wenang, dan dapat lari dari tanggung jawab. Satu-satunya menyelesaikan masalah adalah mengakui seluruh tindakan dan keyakinan kita salah dan tidak berfungsi, terbuka, meragukan nilai yang kita miliki, melihat kekeliruan dan bias yang ada, nilai tersebut tidak cocok dengan sebagian besar manusia di bumi, menatap ketidaktahuan kita yang ternyata lebih besar dari diri kita.

Semakin banyak bahaya yang mengancam identitas anda, semakin anda berusaha menghindarinya. Semakin anda meminta kepastian pendapat orang tentang anda, anda semakin gelisah dan rapuh. Semakin anda kejar seseorang istimewa yang seharusnya bersama anda, namun karena adanya penolakan, anda akan terus bertanya pada diri anda apa yang salah dengan anda. Dengan momen yang menggelisahkan itu, kita menjadi mudah menggangap diri berhak diistimewakan, berhak mendapatkan sesuatu yang kita ingini (bahkan dengan cara kasar), dan layak orang lain dihukum.

Keyakinan selalu mengambil alih kendali atas diri kita. Kita tidak bisa menghindar dari perilaku menghindar dan panik, sampai kita mengubah cara pandangnya. MENGENAL DAN MENEMUKAN DIRI SENDIRI ADALAH BAHAYA. Membuat anda punya peran yang kaku dan membebani anda dengan ekspetasi yang tidak penting. Ini menutupi potensi diri dan peluang dari luar. Jadi, jangan temukan/kenali diri anda. Inilah yang membuat anda tetap berusaha dan mencari, memaksa anda untuk rendah hati dalam penilaian anda dan menerima perbedaan.

Bunuh diri anda. Ketika anda merasakan ketakutan oleh kepastian yang tidak rasional seperti ide proyek anda akan ditertawakan, anda akan dipilih semua orang untuk diabaikan atau dicibir, secara implisit anda sudah berkata bahwa anda adalah perkecualian, tidak seperti orang lain, berbeda dan istimewa. Ini murni, sederhana dan juga narsis. Anda merasa masalah anda rumit sehingga harus diperlakukan secara berbeda.

Sarannya, jangan jadi istimewa, jangan jadi unik. Definisikan ulang diri anda dengan cara biasa, sederhana dan umum seperti seorang siswa, rekan/teman, bukan primadona, bukan sebagai korban yang mengerikan atau suatu kegagalan yang suram. Semakin sempit/langka identitas anda pilih, semua hal semakin mengancam.

3. Kegagalan : kehendak untuk menemukan kesalahan anda sendiri sehingga itu bisa diperbaiki.

Perbaikan dalam segala bidang karena ribuan kesalahan kecil, besarnya kesuksesan berdasar berapa kali anda gagal melakukan sesuatu. Jika seorang lebih baik daripada anda, sepertinya karena dia telah mengalami kegagalan lebih banyak daripada anda. Coba bayangkan anak kecil yang sedang belajar berjalan, dia akan jatuh ratusan kali, tapi bagaimana jika dia tidak mencoba dan berpikir “oh sepertinya berjalan bukan bidang saya, jadi saya tidak mahir melakukannya.”

Banyak pendidikan yang menghukum mereka yang tidak menunjukkan performa yang baik, sumbangan orang tua yang doyan mengkritik dan tidak membiarkan anaknya mengalami kegagalan yang cukup banyak dan menghukum mereka karena mencoba hal yang tidak seharusnya, peran media massa yang menampilkan kesuksesan namun tidak menampilkan jam membosankan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan tersebut.

Pada titik tertentu, sebagian besar berhasil meraih suatu posisi dengan menghindari kegagalan dan terpaku hanya pada bidang yang sudah dikuasai. Ini membatasi dan menghambat. Kita bisa benar-benar sukses pada bidang yang memungkinkan kita untuk rela gagal. RELA GAGAL, RELA SUKSES. Takut gagal adalah dari nilai buruk, contoh “ingin membuat siapapun yang kutemui suka denganku”, aku akan cemas, karena kegagalan 100% dari tindakan orang lain yang tidak bisa kita kendalikan, karena kita menghargai diri kita pada belas kasih penilaian orang lain.

Jika ukuran nilai sukses dengan standar duniawi seperti membeli rumah dan mobil bagus, menghabiskan waktu bekerja keras 20 tahun mewujudkannya, begitu berhasil, ukuran itu tidak lagi berarti, say hai pada krisis paruh baya anda, karena masalah yang membuat anda menjadi dewasa baru diangkat dari pundak anda, tidak ada lagi peluang untuk bertumbuh dan memperbaiki diri. Pertumbuhan menghasilkan kebahagiaan, bukan daftar panjang pencapaian egois anda.

Kondisi mental yang tidak diinginkan seperti takut, cemas, sedih tidak membantu, melainkan kita butuhkan untuk perkembangan jiwa kita. Menyangkal luka = menyangkal potensi kita. Seseorang mengalami sakit fisik untuk membentuk tulang dan otot yang lebih kuat, mengalami sakit emosional untuk mengembangkan ketangguhan emosional yang lebih besar. Kita butuh semacam krisis yang memaksa kita melihat objektif bagaimana kita telah mendapatkan makna dalam hidup kita dan mempertimbangkan nilai yang kita miliki. Anggap saja, menembus badai.

Banyak orang merasakan sakit, amarah, sedih, lalu mengabaikan semuanya dan mulai merasa kebal atas perasaan itu, karena ingin segera merasa baik kembali dengan menipu diri mereka sendiri atau kembali ke nilai mereka yang buruk. Belajarlah menahan rasa sakit yang anda pilih. Memilih nilai yang baru, memilih memasukkan rasa sakit yang baru dalam hidup anda. Rasakan, nikmati, terima dengan tangan terbuka, dan lakukan. Ini terasa tidak mungkin pada awalnya, tapi anda dapat memulainya dengan hal yang sederhana.
Anda tidak tahu apapun, walaupun anda pikir anda tahu, anda benar-benar tidak tahu apa yang akan anda lakukan. Jadi tidak ada ruginya bukan? Hidup tentang tidak mengetahui apapun, lalu melakukan sesuatu, apapu yang terjadi, segala hal dalam kehidupan tidak akan pernah berubah. Bahkan saat anda bahagia, anda masih tidak tahu apapun yang sedang anda lakukan. Jangan pernah takit akan hal itu.

Berjanjilah pada diri anda bahwa anda akan menganggap andalah akar masalah anda sendiri jika di lain kesempatan anda merasa kecewa. Tindakan diperlukan untuk menginspirasi motivasi tetap ada. Anda adalah sumber inspirasi anda sendiri. Gunakan ukuran “melakukan sesuatu” untuk menilai kesuksesan anda maka kegagalan akan mendorong anda ke depan.

4. Penolakan : kemampuan untuk mengatakan atau mendengar “tidak” yang menentukan apa yang anda terima atau tolak dalam kehidupan anda.

Kebebasan mutlak pada dasarnya tidak ada artinya. Kebebasan membuka kesempatan untuk makna lebih besar, pada dasarnya tidak ada makna apapun didalamnya. Cara untuk mendapatkan makna sesuatu dalam hidup seseorang dengan menolak alternatif yang ada, menyempitkan kebebasan, berkomitmen pada satu hal, satu keyakinan, satu orang.

Di Rusia, hidup di bawah komunisme, tidak adanya peluang ekonomi, dikungkung budaya ketakutan, mata uang yang paling bernilai adalah kepercayaan yang dibangun dari kejujuran. Jika ada hal buruk, katakan dengan terbuka tanpa perlu minta maaf. Kejujuran yang tidak menyenangkan ditunjukkan itu penting untuk bertahan hidup, tahu siapa yang dapat anda percaya dan tidak, harus tahu dengan cepat.

Budaya barat yang bebas, peluang ekonomi yang melimpah menjadi jauh lebih bernilai untuk menampilkan diri anda dengan cara tertentu, bahkan jika itu palsu daripada apa adanya. Nilai percaya tidak ada. Penampilan, keahlian, mengenal lebih banyak orang adalah bentuk ekspresi diri yang menguntungkan (tekanan untuk menjadi orang yang disukai). Setuju dengan seseorang yang tidak anda setujui. Inilah mengapa orang belajar berpura-pura. Sistem ekonomi mendukung penipuan macam ini. Jadi apakah anda mudah percaya dengan seseorang? Penolakan membuat hidup anda lebih baik.

Orang-orang tidak bisa menyelesaikan masalah anda, sebaiknya tidak mencobanya, karena itu tidak akan membuat anda bahagia, begitu juga sebaliknya. Hubungan yang tidak sehat adalah dua orang yang mencoba memecahkan masalah orang lain agar diri mereka sendiri merasa baik dengan cara: MENYALAHKAN ORANG LAIN karena mereka yakin jika mereka sebagai korban yang berhak mendapat cinta atau MENYEDIAKAN DIRI SECARA SUKARELA UNTUK DISALAHKAN atas tindakan/emosi orang lain karena percaya jika memperbaiki diri akan mendapatkan cinta dari pasangannya. Orang yang seperti ini adalah orang yang SOK ISTIMEWA, saling memanfaatkan untuk mendapatkan kenikmatan emosional sesaat.

Hubungan sehat adalah ketika dua orang memecahkan masalah mereka sendiri agar keduanya merasa baik dengan saling mendukung, bukan berarti tidak menolong/ditolong. Memilih untuk mendukung / didukung, bukan karena merasa itu adalah kewajiban atau keistimewaan. Jadi bertanggung jawab atas masalah anda sendiri dan tidak membuat pasangan anda bertanggung jawab atasnya. Anda sudah menjadi penyelamat dengan menolong korban untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Sayangnya, berkencan dengan orang sehat, biasanya terasa bosan dan kurang greget karena rasa aman yang kuat adalah batasan yang dipunya individu yang sehat, tidak cukup menstimulasi kenikmatan sesat yang selalu dicari oleh orang yang merasa dirinya istimewa ini. Bagi korban, mereka percaya orang lain bertanggung jawab atas takdir yang mereka jalani, jadi seringkali ketakutan. Bagi penyelamat, berhenti bertanggung jawab atas masalah orang lain. Tindakan yang berlandaskan cinta hanya terjadi jika dilakukan tanpa syarat atau harapan apapun.

Anda pasti akan kesulitan membedakan mana kewajiban dan sukarela. Untuk mengujinya : tanyakan pada diri anda, “Jika anda menolak, perubahan apa yang terjadi? Jika pasangan menolak sesuatu yang saya ingini, perubahan apa yang terjadi dalam hubungan ini?”. Jika penolakan akan mengakibatkan drama piring pecah, berarti itu buruk, hubungan anda bersyarat, berlandaskan keuntungan sesaat yang diterima pasangan, buka saling menerima (masalah) tanpa syarat. Orang dengan batasan kuat tidak takut dimarahi, disangkal atau dilukai. Orang dengan batasan lemah ketakutan untuk menolak.

Pengalaman ke 2 tempat luar negeri sangat mengesankan, tapi bagaimana jika pergi ke 50 tempat luar negeri? Keluasan pengalaman sepertinya penting dan diinginakan saat anda muda, jadi anda pergi  ke luar sana dan menemukan apa yang tampaknya layak untuk dicapai. Namun kedalaman pengalaman adalah letak emas terkubur. Anda harus berkomitmen terhadap sesuatu dan menggalinya dalam hubungan sejati, karier, membangun gaya hidup yang luar biasa, dan apapun juga.

5. Kematian seseorang : waspada dengan kematian adalah satu cara untuk membuat semua nilai kita tetap berada dalam sudut pandang yang tepat.

Trauma bisa mengakibatkan rasa malu, ejekan sosial, sakit mental. Barometer makna dan penghargaan yang kita hidup, jika nilai kita gagal, diri kita pun juga begitu. Kita semua digerakkan oleh rasa takut kita. Peduli terhadap banyak hal dapat mengalihkan perhatian kita dari kematian, padahal kematian tidak bisa dihindari. Orang seharusnya mempertanyakan diri konseptual mereka dan mecoba semakin bersahabat dengan realita kematian.

Hadapi pertanyaan : Apa warisan anda? Bagaimana dunia berbeda dan lebih baik setelah anda tiada? Pengaruh apa yang anda berikan? Topan badai apa yang akan anda tinggalkan di belakang anda? Itu adalah pertanyaan penting, namun kita sering menghindar untuk memikirkannya. Sulit, menakutkan dan sama sekali tidak tahu apa yang akan kita lakukan.

Ketika kita menghindar, kita biarkan nilai sepele dan penuh kebencian membajak otak kita dan mengambil alih hasrat dan ambisi kita. Tanpa menatap kematian, nilai yang dangkal akan menjadi penting dan sebaliknya. Kematian adalah sesuatu yang pasti. Dan karena itu harus jadi kompas yang dapat kita gunakan sebagai petunjuk arah dari nilai dan keputusan kita yang lainnya. Inilah jawaban yang tepat namun kita selalu telan kembali.

Satu-satunya cara agar anda merasa nyaman dengan kematian yaitu memahami dan melihat diri anda sebagai sesuatu yang lebih besar dari diri anda sendiri, memilih nilai yang melampaui nilai yang hanya melayani diri anda sendiri, sederhana dan toleran terhadap dunia yang carut marut ini, itulah akar dari semua kebahagiaan.
Orang-orang melepaskan semua tanggung jawab, menuntut untuk mengurus sifat cepat tersinggung mereka, memegangi kepastian secara membabi buta, memaksakan orang lain, melakukan kekerasan atas kebenaran yang dibuat-buat, keblinger dengan superioritas palsu, tidak melakukan apa-apa/lesu karena TAKUT GAGAL DAN TAKUT MENCOBA SESUATU YANG BERMANFAAT.

Pemikiran yang manja berdampak pada manusia yang merasa layak mendapat sesuatu tanpa berusaha atau berkorban, menyatakan dirinya sebagai penemu, unik, pembawa inovasi tanpa ada pengalaman hidup nyata. Bukan karena mereka sungguh berpikir mereka lebih hebat, tapi merasa perlu menjadi hebat agar diterima dunia yang hanya menyiarkan orang-orang luar biasa. Perhatian besar tidak sama dengan kesuksesan yang besar.

Anda HEBAT. Entah anda sadar atau tidak, entah orang lain sadar atau tidak. Bukan karena anda sekolah setahun lebih awal, tetapi di depan wajah kematian yang tak berujung, membingungkan namun pasti, ANDA TERUS MEMILIH APA YANG PERLU, PEDULIKAN DAN YANG ANDA PIKIR BODO AMAT.  Membuat pilihan sederhana berdasarkan nilai hidup anda, sudah membuat anda indah, sukses, dicintai, bahkan ketika anda tidak sadar atau kelaparan.

Anda terlalu muda untuk  mati, anda cukup beruntung hingga sekarang, anda mungkin tidak merasakan ini, tapi berdirilah di atas jurang suatu saat, mungkin anda akan berubah pikiran.
Kita semua mati, semuanya. Menakutkan bukan? Alasan itu saja seharusnya membuat kita untuk saling 
mencintai, tetapi tidak. Kita diteror dan digilas oleh hal-hal yang remeh dalam hidup dan ditelan oleh kehampaan. Kematian seseorang seharusnya mengajari kita banyak hal, memanfaatkan hari-hari dengan sebaik-baiknya, mengambil tanggung jawab atas pilihan yang diambil, mengejar mimpi tanpa perlu merasa malu atau terkekang. Itulah efek samping dari sebuah pelajaran yang lebih dalam, lebih hakiki. Tidak ada yang perlu ditakuti.

Menerima kematian saya, pemahaman atas kerapuhan diri saya, telah membuatnya semakin mudah. Mengidentifikasi, menghadapi diri saya yang merasa berhak ini itu, menerima tanggung jawab untuk masalah saya sendiri, mengalami ketakutan dan ketidakpastian, menerima kegagalan dan memeluk penolakan--semuanya menjadi ringan. Berkawan dengan kegelapan, hidup semakin bercahaya, dunia semakin sunyi, perlawanan bawah sadar terhadap apapun semakin mereda.

HIDUP HANYA SECUIL PROSES DARI SUATU PRODUK BESAR YANG MENJADI MISTERI

Sumber : Mark Manson "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat"




0 komentar:

Posting Komentar