ANDA
TIDAK ISTIMEWA
Anda
tidak istimewa. Siapa anda dan apa masalah anda itu
bukanlah sesuatu yang istimewa dimata jutaan orang yang menderita. Pendidik
menyadarai kurangnya ketahanan emosional dan terlalu dominan kebutuhan yang egois
sekarang, sehingga banyak tanda stres atas pengalaman sehari-hari yang
sebenarnya wajar-wajar saja. Seharusnya kita lebih terikat satu sama lain,
bukan merasa istimewa. Rasa ketidaknyamanan kita dibolehkan oleh teknologi
untuk membuat onar. Semakin banyak kebebasan mengekspresikan diri, semakin
ingin terbebas dari urusan siapapun yang tidak sependapat dengan kita/ membuat
jengkel kita, semakin naik pitam atas keberadaan orang lain yang tidak
mendukung, semakin mudah hidup kita terbebas dari masalah, dan merasa berhak
mendapatkan yang lebih baik lagi. Teknologi membuat anda lebih diistimewakan.
KEBAHAGIAAN
Anda tidak akan pernah bahagia jika anda terus mencari
apa yang terkandung dalam kebahagiaan. Anda tidak pernah hidup jika terus
mencari arti kehidupan. Jadi jangan berusaha. Karena ketika anda terlalu
mengurusi segala hal, anda senantiasa merasa berhak merasa nyaman dan bahagia
kapan saja, dan persis dengan apa yang anda inginkan. Ini PENYAKIT yang menelan
anda hidup-hidup. Kesulitan anda adalah ketidak adilan, tantangan adalah
kegagalan, ketidaknyamanan adalah masalh pribadi, perbedaan pendapat adalah
pengkhianatan. Anda akan terpenjara dalam neraka pikiran anda sendiri dan hangus.
Menyakinkan diri sebagai makhluk yang spesial merupakan
strategi yang gagal, hanya mebuat anda ngefly dan itu bukan kebahagiaan. Pengukuran
yang benar tentang penghargaan diri seseorang bukan bagimana seseorang
merasakan pengalaman positifnya namun pada pengalaman negatifnya. Jika kamu
menyembunyikan permasalahanmu dan mengarang kesuksesanmu sendiri di setiap
kesempatan, kamu menjadi lemah.
Jika kamu merasa punya masalah yang tidak terselesaikan,
alam bawah sadar kita tahu bahwa kita sebenarnya tidak istimewa atau gagal
dalam arti tertentu, kita tidak seperti orang lain, jadi akan ada aturan yang
berlaku berbeda untuk kita. Mengapa begitu? Karena kita merasa istimewa.
Gempurang omong kosong yang tidak realistis dalam media
akan menciptakan ketidaknyamanan dalam diri kita karena sering menampilkan
standar yang tidak masuk akal dan mustahil dihidupi. Kita akan merasa terpojok
oleh masalah yang tidak dapat diselesaikan, merasa pecundang, dan berlari ke
Google yang menampilkan ribuan orang
tanpa problem yang kita miliki. Internet bukan hanya meselesaikan masalah
ekonomi tapi juga memberi masalah psikologis baru yang menjadi sumber keraguan
diri dan malu bagi siapa saja.
PENDERITAAN
Orang miskin menderita karena kemiskinannya. Orang yang
mengejar kenikmatan duniawi menderita karena kenikmatan duniawinya. Orang yang
tidak merasakan kenikmatan duniawi menderita karena tidak pernah merasakannya.
Bukan berarti semua penderitaan itu sama. Penderitaan tertentu akan lebih
menyakitkan dari penderitaan yang lain. Meskipun demikian kita semua pasti
menderita.
Manusia memilih penderitaan mereka sendiri, ada yang demi
kesetiaan yang sia-sia, demi petualangan yang penuh resiko. Yang jelas
penderitaan yang kita ambil harus bermakna sesuatu dan beralasan/berarti,
sehingga anda mampu menanggung derita itu dan menikmatinya. Jika penderitaan
tidak bisa ditolak/dihindari, pertanyaanya bukan “bagaimana saya menghentikan
penderitaan?” Tapi, “mengapa saya
menderita- demi tujuan apa?”
Penderitaan mustahil dihindari, karena hidup ini akan
tetap berisi kegagalan, kerugian, penyesalan dan bahkan kematian. Saat anda
nyaman dengan semua tahi (yang banyak) yang dilemparkan dalam kehidupan anda,
anda akan menjadi tak terkalahkan pada level spiritual yang paling dasar. Cara
untuk mengatasi kepedihan yang timbul adalah pertama-tama belajar bagaimana
menanggung semua itu.
Lingkaran Setan : anda marah pada diri anda yang
marah-marah karena mudah marah. Persetan lah! Atau mungkin anda begitu khawatir
tidak bisa selalu melakukan hal dengan benar sehingga anda khawatir dengan
kekekhawatiran anda. Atau anda merasa begitu bersalah atas setiap kesalahan
yang anda buat sehingga anda mulai merasa bersalah tentang betapa merasa
bersalahnya anda. Atau anda sedih dan kesepian. Atau anda sedih dan kesepian
sehingga membuat anda lebih sedih dan kesepian hanya karena memikirkannya.
Inilah fakta kehidupan:
1. Anda tidak akan bisa menjadi sosok yang penting
2. Anda tidak akan bisa mengubah hidup beberapa orang
tanpa menjadi candaan dan tertawaan orang lain terlebih dahulu. Tidak akan
bisa. Karena manusia tidak ada yang sempurna.
3. Anda tidak bisa menghindari kesulitan dan kegagalan.
Kemanapun kamu pergi disitulah dirimu. Dan ada 300kg kesulitan yang menanti
anda dimanapun dan kapanpun. Dan its totally FINE. Hadapi dan nikmati.
EMOSI
Sekarang ini kita menghadapi wabah psikologis, yaitu
orang tidak lagi menerima dengan tenang bahwa kadang ada hal yang tidak
menyenangkan dalam hidup ini. Masalah ini menyangkut hidup/mati. Karena kita
percaya bahwa mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan itu sangat MEMALUKAN
dan kita mulai menyalahkan diri sendiri karena merasa ada sesuatu yang salah
dalam diri kita yang menggerakan kita ke kompensasi fatal.
Emosi hanya sebagian dari kehidupan. Hanya karena sesuatu
terasa tidak enak, bukan berarti itu buruk. Dan sesuatu yang enak bukan berarti
baik. Emosi hanya plang penunjuk jalan, bukan perintah hanya anjuran. Jangan
percaya dengan emosi kita sendiri. Malah saya yakin sebaiknya membiasakan diri
untuk mempertanyakan emosi kita masing-masing. Banyak dari kita menekan emosi
kita terutama emosi negatif karena berbagai hal. Sayangnya, menyangkal emosi
negatif berarti menolak umpan balik yang membantu seseorang menyelesaikan masalah.
Sehingga, banyak orang tertekan berjuang menghadapi masalah mereka sepanjang
hidup. Dan jika mereka tidak bisa
memecahkan masalah, mereka tidak bisa bahagia. Ada alasan di balik rasa sakit.
Ada orang yang mengenali emosi secara berlebihan yang membenarkan
semua hal berdasar apa yang mereka rasakan. Pengambilan keputusan berdasarkan
pada intusi emosional, tanpa dibantu penalaran, akan merasa sesak di akhir.
Siapa itu? Anjing dan balita. Obsesi dan perhatian yang berlebih terhadap
emosi, akan membuat kita gagal karena
emosi tidak kekal, karena kita membutuhkan sesuatu yang lebih dan lebih. Tidak
peduli seberapa keras jerih payah, kita akan bertemu dengan perasaan menakutkan
saat kita memulai semua ini : tidak cukup.
KEHIDUPAN
Kita selalu bekerja keras untuk mengubah situasi hidup
kita, namun sebenarnya tidak pernah merasa sangat berbeda. Inilah mengapa
masalah selalu berulang dan tidak dapat dihindari. Orang yang anda nikahi
adalah orang yang dengannya anda beradu mulut. Rumah yang anda beli adalah
rumah yang anda perbaiki. Pekerjaan idaman yang anda miliki adalah pekerjaan
yang membuat anda stress. Setiap hal didapat karena pengorbanan, apapun yang
membuat kita merasa nyaman, tak dapat disangkal juga membuat kita merasa buruk.
Apa yang didapat juga apa yang kita lepaskan. Menciptakan pengalaman positif
menentukan pengalaman negatif kita. Ini adalah pil pahit yang sulit ditelan.
Kita menyukai ide bahwa kebahagiaan dapat dicapai/ dapat meringankan semua
penderitaan secara permanen/ merasa puas dengan hidup kita selamanya. Tapi kita
TIDAK MAMPU.
Saya menginginkan sesuatu, tetapi saya tidak berusaha
untuk mendapatkannya. Sebelumnya saya akan mebombardir dengan pertanyaan :
bahwa bagaimana jika saya gagal, saya seorang yang cepat menyerah / pecundang,
kurang ini dan itu, biarlah saya tumbang oleh tekanan masyarakat. Kebenarannya
: saya pikir saya menginginkan sesuatu, tapi kenyataanya tidak. Habis perkara.
Saya menginginkan imbalan bukannya jerih payah. Mengingikan hasil bukan proses.
Jatuh cinta pada kemenangan bukan perjuangan. Kenyataannya : Hidup tidak berjalan seperti itu.
Menjadi “rata-rata” telah dianggap standar kegagalan.
Saat standar kesuksesan adalah menjadi luar biasa, maka kebanyakan orang
memilih lebih baik berasa di bawah, karena merekalah yang paling menderita dan
tertindas dan menjadi korban. Banyak orang takut menerima diri sedang-sedang
saja karena mereka yakin mereka tidak akan pernah mencapai apapun, tidak
berubah menjadi lebih baik, hidup tidak memiliki arti. Banyak orang berhasil
unggul di suatu bidang bukan karena menyakini diri mereka istimewa, sebaliknya,
mereka terobsesi dengan perbaikan dan
menyakini diri sama sekali tidak istimewa. ANTI ISTIMEWA. Mereka biasa
saja, golongan rata-rata, dan bahwasanya mereka bisa menjadi jauh lebih baik.
Sulit untuk menerima masalah, tapi itu wajar. Situasi
yang menimpa anda saat ini tidak sepenting cara pandang anda terhadap situasi
tersebut, tetapi bagaimana anda memilih cara untuk mengukur dan menilai situasi
tersebut. Masalah mungkin tidak dapat dielakkan, namun MAKNA dari setiap
masalah bisa dikelola dan dikendalikan melalui persepsi yang kita pilih.
a. Kenikmatan adalah
tuhan palsu. Orang yang memfokuskan energi mereka pada kenikmatan akan
berakhir lebih cemas, tidak stabil secara emosional dan tertekan. Kenikmatan
adalah bentuk kepuasan hidup yang paling dangkal karena sangat mudah diraih dan
sangat mudah hilang.
b. Jika
penilaian kita terhadap kesuksesan material terlalu berlebihan tanpa melihat
nilai lainnya seperti kejujuran dan kasing sayang, mereka tidak mengukur
berdasarkan perilaku tapi status, bukan hanya mereka orang dangkal tapi juga
bangsat.
c. Pada dasarnya, manusia selalu berbuat salah secara
cukup konstan, jika ukuran sukses anda adalah menjadi benar, jangan heran anda
kerepotan merasionalisasi semua kekeliruan yang terjadi pada diri anda. Orang yang
menghargai dirinya selalu benar, menghalangi diri mereka untuk belajar dari
kesalahan itu sendiri, mereka menjadi kurang mampu mengambil sudut pandang baru
dan berempati terhadap orang lain, menutup diri terhadap informasi baru yang
penting. Akan jauh lebih membantu jika anda mengasumsikan diri anda tidak paham
dan tidak tahu banyak, untuk menjaga anda tidak terikat dalan keyakinan tak
berdasar dan membuat anda dalam situasi untuk terus belajar dan tumbuh.
d. Saat kita memaksa diri untuk tetap positif sepanjang waktu, kita mengingkari keberadaan masalah itu, kita menihilkan kesempatan yang
kita miliki untuk menyelesaikan masalah dan menjadi bahagia. Permasalahan membuat
hidup kita lebih bermakna dan penting, menghindari masalah akan membuat kondisi
hampa makna (meskipun terkadang menyenangkan).
Inilah
mengapa kenikmatan, kesuksesan material, selalu benar, tetap positif adalah
idealisme yang buruk. Karena sebagian momen besar manusia : TIDAK MENYENANGKAN,
TIDAK SUKSES, TIDAK DIKENAL, DAN TIDAK POSITIF. Pastikan anda telah
mencengkeram nilai dan ukuran yang baik dulu, dan secara alami kenikmatan dan
kesuksesan muncul sebagai hasilnya,karena sebenarnya itu adalah kenikmatan yang
hampa.
Contoh
nilai baik, sehat, muncul dari internal : kejujuran, inovasi, peka,
membela diri sendiri, membela orang lain , penghargaan diri, rasa ingin tahu,
amal, rendah hati, kreativitas.
Contoh
nilai buruk, tidak sehat, muncul dari eksternal :
manipulasi, kekerasan, gonta ganti pasangan, senantiasa merasa senang, selalu
menjadi pusat perhatian, tidak mau kesepian, disenangi semua orang, menjadi
kaya demi menjadi kaya.
KESADARAN
5 hukum mengubah kehidupan (tidak biasa tapi juga tidak
membuat nyaman):
1. Tanggung jawab untuk semua hal yang terjadi dalam kehidupan anda,
entah itu salah siapa.
Anda
selalu memilih. Satu-satunya perbedaan apakah masalah terasa
menyakitkan atau menguatkan adalah pilihan yang kita buat dan tanggung jawab
terhadapnya. Jika merasa sedih dan seakan-akan menjadi korban berarti anda
merasa sebagian hal berada di luar kendali anda, masalah yang tak kuasa anda
selesaikan, mendesak anda, memaksa anda, bertentangan dengan kehendak kita,
meski bukan pilihan anda. Tapi jika kita merasa memilih sendiri masalah yang
dihadapi, kita merasa lebih berkuasa.
Hidup kita selalu dipenuhi dengan eksperimen kecil yaitu
lahir kembali dan bersyukur atas setiap hal yang telah dilalui dalam hidup
kita. Semua peningkatan dan pertumbuhan muncul berkat kesadaran sederhana,
bahwa kita secara pribadi bertanggung
jawab atas segala hal dalam hidup kita, tak peduli apa kondisi di luar diri
kita, karena kita tidak bisa
mengambil kendali apa yang terjadi pada kita, tapi kita bisa mengendalikan cara
menafsirkan segala hal yang menimpa kita dan cara meresponsnya.
Memilih untuk tidak menanggapi peristiwa dalam hidup kita
tentu saja tetap sebuah tanggapan terhadap peristiwa itu, anda masih
bertanggung jawab untuk mengintreprestasikan makna di balik peristiwa itu dan
memilih respon seperti apa. Suka atau tidak, kita selalu menjatuhkan pilihan.
Selalu. Ini kembali pada kenyataan pada tidak ada yang namanya tidak peduli. Ini
tidak mungkin. Tidak peduli apapun tetap sebuah kepedulian terhadap sesuatu. Pertanyaannya
: Kita memilih untuk memedulikan apa? Nilai apa yang dipilih sebagai dasar dari
tindakan kita? Ukuran apa yang kita gunakan? Dan apakah pilihan itu baik?
Kekuatan yang besar menuntut tanggung jawab yang besar
(versi superhero). Tapi bagaimana jika saya menukar posisinya, “Tanggung jawab yang besar menuntut
kekuatan yang besar”. Menerima tanggung jawab atas masalah yang dihadapi
menjadi langkah awal untuk menyelesaikannya.
Belajar lebih banyak hal dari semua masalah dapat membuat
seseorang bertumbuh secara signifikan daripada kombinasi puluhan kesuksesan.
Kita semua senang untuk ikut bertanggung jawab atas keberhasilan dan kebahagiaan,
tapi ingat, permasalahan kita lebih penting karena disanalah pembelajaran
sesungguhnya berasal. Menyalahkan orang lain hanya akan melukai anda sendiri.
Makin banyak orang menyatakan dirinya korban atas suatu
pelanggaran kecil, semakin sulit untuk melihat siapa korban yang sebenarnya.
Menjadi kecanduan merasa dirinya terus-terusan diserang akan memberi mereka
kenikmatan, menjadi pihak yang dibenarkan, menjadi superior itu terasa enak.
Luapan kemarahan akan terasa enak, setelah beberapa lama akan menelan dari
dalam, dan bahkan lebih berbahaya daripada kejahatan itu sendiri, karena secara
tidak sadar mengakui itu kenikmatan.
Namun dalam masyarakat demokratis dan bebas, kita semua
harus berhadapan dengan berbagai pandangan dan orang yang berseberangan dengan
kita, itulah harga yang kita bayar, jangan lupa akan hal itu. Kita perlu
memilih pertempuran kita dengan hari-hati dan mencoba sedikit berempati
terhadap mereka yang kita sebut musuh. Dahulukan nilai baik seperti jujur,
terbuka dan menerima keraguan sebelum muncul nilai merasa paling benar dan
membalas dendam.
Pertanyaanya: saya sadar nilai saya payah, suka
menghindar dari masalah, cengeng, lalu bagaimana saya berubah? TIDAK ADA “BAGAIMANA”.
LAKUKAN ATAU JANGAN LAKUKAN. Anda sudah memilih di setiap momen setiap hari,
apa yang anda pedulikan, berubah itu sesederhana memilih untuk memedulikan hal
lain. Tapi itu tidak mudah. Pada awalnya akan merasa seperti tolol, penipu,
pecundang, gugup, ketakutan, tidak yakin apakah ini salah, marah dalam proses
ini. Ini hanya efek samping mengubah nilai, mengubah apa yang anda pedulikan,
tapi itu tidak bisa dihindari. Sederhana namun sungguh berat.
Melepaskan nilai yang telah melekat pada anda selama
bertahun-tahun akan membuat anda mengalami disorientasi, tidak tahu mana yang
baik dan buruk. Sulit tapi ini wajar. Berikutnya anda merasa telah gagal,
menghabiskan hidup anda dengan nilai yang lama, mengganti prioritas, berhenti
melakukan perilaku yang sama, merasakan kepalsuan atau merasa tidak menjadi
siapapun. Ini normal dan tidak nyaman.
Anda akan mengalami penolakan. Banyak hubungan dalam
hidup anda dibangun atas nilai yang anda jaga, mengubahnya, dan akan meledak di
muka anda. Melakukan pekerjaan yang anda yakini lebih penting daripada uang,
belajar lebih penting dari berpesta. Menyortir ulang nilai anda layak bagi
energi anda, ini hal yang baik.
2. Ketidakpastian : mengakui ketidakpedulian anda dan rasa ragu yang
terus terjadi atas keyakinan anda sendiri.
Anda keliru tentang semua hal dan itu alasan mengapa
hidup menjadi lebih baik. Pertumbuhan adalah proses berulang tidak pernah
berakhir. Mempelajari sesuatu yang baru, tidak
dari salah menuju benar tapi salah menuju sedikit salah, kita sealu dalam
proses mendekati kebenaran dan kesempurnaan tanpa benar-benar dapat meraih itu
sendiri.
Banyak orang terobsesi dapat memiliki hidup benar, sampai
sesungguhnya tidak benar-benar menjalani hidup itu sendiri. Seorang wanita
lajang dan kesepian, ingin punya pacar tapi dia tidak pernah keluar dari rumah
dan berusaha. Seorang berkerja banting tulang yakin kalau dia berhak naik
pangkat, namun dia tidak pernah mengutarakannya kepada bosnya.
Mereka diajarkan untuk takut akan kegagalan dan penolakan
mendengar seseorang menampik permohonannya. Tentu penolakan menyakitkan,
kegagalan memuakkan. Itu berarti ada keyakinan kita takut
mempertanyakan/melepaskan. Jika wanita itu keluar, dia dipaksa berhadapan
dengan keyakinan untuk bisa memikat laki-laki. Jika pria itu bertanya, dia
dipaksa berhadapan dengan keyakinan keahlian apa yang membuat layak
dipromosikan. Lebih mudah untuk berdiam
diri dalam keyakinan yang menyakitkan bahwa tidak ada seorang pun yang
tertarik dan tidak menghargai talenta anda daripada menguji keyakinan tersebut
dan menemukan jawaban yang tepat.
Keyakinan bahwa saya tidak cukup menarik atau bos saya
memang bajingan, memang nyaman tapi kita menggadaikan kebahagiaan dan
kesuksesan yang lebih besar (padahal kita bisa saja meraihnya). Kita berasumsi
kalau kita benar, kita sudah menyangka apa yang terjadi, alias sok tahu dengan
apa akhir ceritanya. Persetan lah!
Kepastian
adalah musuh pertumbuhan, tidak ada yang pasti hingga itu
terjadi, dan sesudahnya masih bisa diperdebatkan. Itulah penerimaan
ketidaksempurnaan nilai kita lebih penting untuk menyempurnakan nilai tersebut.
Daripada ngotot cari kepastian, sebaiknya terus berupaya mencari keraguan
tentang keyakinan kita sendiri, ragu atas perasaan kita, ragu atas apa yang
dipersiapkan masa depan untuk kita jika kita tidak keluar dan menciptakannya
sendiri. Daripada berusaha menjadi benar, sebaiknya cari tahu bagaimana kita
bisa keliru, karena memang itu demikian. Keliru adalah perubahan untuk tumbuh dan
tidak takut peduli terhadap suatu hal.
Cara menjadi tidak terlalu pasti pada diri anda sendiri :
Bagaimana jika saya salah? Apa artinya jika saya keliru? Apakah kekeliruan akan
menciptakan permasalahan yang lebih baik/ buruk?
Pengalaman
terbaik dan memuaskan menjadi pengalaman yang menyurutkan semangat.
Semua yang kita tahu dengan pasti apa yang menyakitkan/tidak menyakitkan dalam
momen tersebut, itu tidak berharga. Kita lihat perasaan ngeri kehidupan manusia
500 tahun lalu dengan jaman kita sekarang, mereka akan menertawakan kita dengan
keyakinan yang kita cari. Mereka menertawakan
kita bagaimana kita membiarkan uang dan pekerjaan mendikte hidup kita,
bagaimana kita takut menunjukkan penghargaan kepada orang yang sangat berarti
bagi kita (malahan kita memuji orang yang tidak berhak atas apapun itu),
bagaimana kita cemas. Mereka akan terbelalak melihat kekejaman kita. Mereka
akan paham kebenaran kita yang tidak disadari oleh seorangpun dari kita. Mereka
bisa keliru tapi lebih sedikit dari kita.
Keyakinan
kita bisa dipengaruhi, ingatan tidak bisa diandalkan. SEDIKIT
PERCAYA PADA DIRI SENDIRI. Jika hati
dan pikiran tidak dapat diandalkan, tanya lebih dalam maksud dan motivasi kita.
Kita semua selalu keliru. Lebih logis untuk mengolah skeptis dan kekakuan yang menantang
keyakinan dan asumsi kita sendiri. Mungkin
akan menakutkan dan menghancurkan diri sendiri, tapi sebaliknya, ini lebih aman dan membebaskan.
Semakin
anda ingin mendapatkan kepastian sesuatu, semakin merasa tidak pasti dan tidak
aman (hukum kebalikan). Semakin anda menerima sepenuhnya
ketidakpastian dan ketidaktahuan akan aneka hal, anda semakin merasa nyaman
karena tahu persis apa yang tidak anda ketahui. Ketidakpastian memerdekakan
kita dari penilaian kita sendiri, apakah kita layak dicintai atau tidak,
seberapa menarik diri kita, seperti apa kesuksesan nanti. Terbukalah menerima
kepastian –kepastian melalui pengalaman hidup.
Ketidakpastian merupakan akar kemajuan dan pertumbuhan.
Menyakinkan dirinya tahu semuanya, tidak akan mempelajari sesuatu apapun.
Semakin mengakui tidak tahu, semakin banyak kesempatan untuk kita belajar.
Menganggap nilai yang kita miliki sempurna dan penuh = menempatkan diri pada
pola pikir yang bahaya, sewenang-wenang, dan dapat lari dari tanggung jawab.
Satu-satunya menyelesaikan masalah adalah mengakui seluruh tindakan dan
keyakinan kita salah dan tidak berfungsi, terbuka, meragukan nilai yang kita
miliki, melihat kekeliruan dan bias yang ada, nilai tersebut tidak cocok dengan
sebagian besar manusia di bumi, menatap ketidaktahuan kita yang ternyata lebih
besar dari diri kita.
Semakin banyak bahaya yang mengancam identitas anda,
semakin anda berusaha menghindarinya. Semakin
anda meminta kepastian pendapat orang tentang anda, anda semakin gelisah dan
rapuh. Semakin anda kejar seseorang istimewa yang seharusnya bersama anda,
namun karena adanya penolakan, anda akan terus bertanya pada diri anda apa yang
salah dengan anda. Dengan momen yang menggelisahkan itu, kita menjadi mudah
menggangap diri berhak diistimewakan, berhak mendapatkan sesuatu yang kita
ingini (bahkan dengan cara kasar), dan layak orang lain dihukum.
Keyakinan selalu mengambil alih kendali atas diri kita.
Kita tidak bisa menghindar dari perilaku menghindar dan panik, sampai kita
mengubah cara pandangnya. MENGENAL DAN MENEMUKAN DIRI SENDIRI ADALAH BAHAYA. Membuat
anda punya peran yang kaku dan membebani anda dengan ekspetasi yang tidak
penting. Ini menutupi potensi diri dan peluang dari luar. Jadi, jangan temukan/kenali diri anda. Inilah
yang membuat anda tetap berusaha dan mencari, memaksa anda untuk rendah hati
dalam penilaian anda dan menerima perbedaan.
Bunuh diri anda. Ketika anda merasakan ketakutan oleh kepastian yang tidak rasional seperti ide proyek anda akan ditertawakan, anda akan dipilih semua orang untuk diabaikan atau dicibir, secara implisit anda sudah berkata bahwa anda adalah perkecualian, tidak seperti orang lain, berbeda dan istimewa. Ini murni, sederhana dan juga narsis. Anda merasa masalah anda rumit sehingga harus diperlakukan secara berbeda.
Sarannya,
jangan jadi istimewa, jangan jadi unik. Definisikan ulang diri anda
dengan cara biasa, sederhana dan umum seperti seorang siswa, rekan/teman, bukan
primadona, bukan sebagai korban yang mengerikan atau suatu kegagalan yang
suram. Semakin sempit/langka identitas anda pilih, semua hal semakin mengancam.
3. Kegagalan : kehendak untuk menemukan kesalahan anda sendiri
sehingga itu bisa diperbaiki.
Perbaikan dalam segala bidang karena ribuan kesalahan
kecil, besarnya kesuksesan berdasar berapa kali anda gagal melakukan sesuatu. Jika seorang lebih baik daripada anda,
sepertinya karena dia telah mengalami kegagalan lebih banyak daripada anda.
Coba bayangkan anak kecil yang sedang belajar berjalan, dia akan jatuh ratusan
kali, tapi bagaimana jika dia tidak mencoba dan berpikir “oh sepertinya
berjalan bukan bidang saya, jadi saya tidak mahir melakukannya.”
Banyak pendidikan yang menghukum mereka yang tidak
menunjukkan performa yang baik, sumbangan orang tua yang doyan mengkritik dan
tidak membiarkan anaknya mengalami kegagalan yang cukup banyak dan menghukum
mereka karena mencoba hal yang tidak seharusnya, peran media massa yang
menampilkan kesuksesan namun tidak menampilkan jam membosankan yang dibutuhkan
untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Pada titik tertentu, sebagian besar berhasil meraih suatu
posisi dengan menghindari kegagalan dan terpaku hanya pada bidang yang sudah
dikuasai. Ini membatasi dan menghambat. Kita bisa benar-benar sukses pada
bidang yang memungkinkan kita untuk rela gagal. RELA GAGAL, RELA SUKSES. Takut
gagal adalah dari nilai buruk, contoh “ingin membuat siapapun yang kutemui suka
denganku”, aku akan cemas, karena kegagalan 100% dari tindakan orang lain yang
tidak bisa kita kendalikan, karena kita menghargai diri kita pada belas kasih
penilaian orang lain.
Jika ukuran nilai sukses dengan standar duniawi seperti
membeli rumah dan mobil bagus, menghabiskan waktu bekerja keras 20 tahun
mewujudkannya, begitu berhasil, ukuran itu tidak lagi berarti, say hai pada
krisis paruh baya anda, karena masalah yang membuat anda menjadi dewasa baru
diangkat dari pundak anda, tidak ada lagi peluang untuk bertumbuh dan
memperbaiki diri. Pertumbuhan
menghasilkan kebahagiaan, bukan daftar panjang pencapaian egois anda.
Kondisi mental yang tidak diinginkan seperti takut,
cemas, sedih tidak membantu, melainkan kita butuhkan untuk perkembangan jiwa
kita. Menyangkal luka = menyangkal potensi kita. Seseorang mengalami sakit
fisik untuk membentuk tulang dan otot yang lebih kuat, mengalami sakit emosional
untuk mengembangkan ketangguhan emosional yang lebih besar. Kita butuh semacam
krisis yang memaksa kita melihat objektif bagaimana kita telah mendapatkan
makna dalam hidup kita dan mempertimbangkan nilai yang kita miliki. Anggap
saja, menembus badai.
Banyak orang merasakan sakit, amarah, sedih, lalu
mengabaikan semuanya dan mulai merasa kebal atas perasaan itu, karena ingin
segera merasa baik kembali dengan menipu diri mereka sendiri atau kembali ke
nilai mereka yang buruk. Belajarlah
menahan rasa sakit yang anda pilih. Memilih nilai yang baru, memilih memasukkan
rasa sakit yang baru dalam hidup anda. Rasakan, nikmati, terima dengan tangan
terbuka, dan lakukan. Ini terasa tidak mungkin pada awalnya, tapi anda dapat
memulainya dengan hal yang sederhana.
Anda tidak tahu apapun, walaupun anda pikir anda tahu,
anda benar-benar tidak tahu apa yang akan anda lakukan. Jadi tidak ada ruginya
bukan? Hidup tentang tidak mengetahui
apapun, lalu melakukan sesuatu, apapu yang terjadi, segala hal dalam
kehidupan tidak akan pernah berubah. Bahkan saat anda bahagia, anda masih tidak
tahu apapun yang sedang anda lakukan. Jangan pernah takit akan hal itu.
Berjanjilah pada diri anda bahwa anda akan menganggap
andalah akar masalah anda sendiri jika di lain kesempatan anda merasa kecewa. Tindakan
diperlukan untuk menginspirasi motivasi tetap ada. Anda adalah sumber inspirasi anda sendiri. Gunakan ukuran “melakukan
sesuatu” untuk menilai kesuksesan anda maka kegagalan akan mendorong anda ke
depan.
4. Penolakan : kemampuan untuk mengatakan atau mendengar “tidak”
yang menentukan apa yang anda terima atau tolak dalam kehidupan anda.
Kebebasan mutlak pada dasarnya tidak ada artinya.
Kebebasan membuka kesempatan untuk makna lebih besar, pada dasarnya tidak ada
makna apapun didalamnya. Cara untuk mendapatkan makna sesuatu dalam hidup
seseorang dengan menolak alternatif yang ada, menyempitkan kebebasan,
berkomitmen pada satu hal, satu keyakinan, satu orang.
Di Rusia, hidup di bawah komunisme, tidak adanya peluang
ekonomi, dikungkung budaya ketakutan, mata uang yang paling bernilai adalah
kepercayaan yang dibangun dari kejujuran. Jika ada hal buruk, katakan dengan
terbuka tanpa perlu minta maaf. Kejujuran yang tidak menyenangkan ditunjukkan
itu penting untuk bertahan hidup, tahu siapa yang dapat anda percaya dan tidak,
harus tahu dengan cepat.
Budaya barat yang bebas, peluang ekonomi yang melimpah
menjadi jauh lebih bernilai untuk menampilkan diri anda dengan cara tertentu,
bahkan jika itu palsu daripada apa adanya. Nilai percaya tidak ada. Penampilan,
keahlian, mengenal lebih banyak orang adalah bentuk ekspresi diri yang
menguntungkan (tekanan untuk menjadi orang yang disukai). Setuju dengan
seseorang yang tidak anda setujui. Inilah mengapa orang belajar berpura-pura.
Sistem ekonomi mendukung penipuan macam ini. Jadi apakah anda mudah percaya
dengan seseorang? Penolakan membuat
hidup anda lebih baik.
Orang-orang tidak bisa menyelesaikan masalah anda,
sebaiknya tidak mencobanya, karena itu tidak akan membuat anda bahagia, begitu
juga sebaliknya. Hubungan yang tidak sehat adalah dua orang yang mencoba
memecahkan masalah orang lain agar diri mereka sendiri merasa baik dengan cara:
MENYALAHKAN ORANG LAIN karena mereka yakin jika mereka sebagai korban yang
berhak mendapat cinta atau MENYEDIAKAN DIRI SECARA SUKARELA UNTUK DISALAHKAN
atas tindakan/emosi orang lain karena percaya jika memperbaiki diri akan
mendapatkan cinta dari pasangannya. Orang yang seperti ini adalah orang yang
SOK ISTIMEWA, saling memanfaatkan untuk mendapatkan kenikmatan emosional
sesaat.
Hubungan
sehat adalah ketika dua orang memecahkan masalah mereka sendiri agar keduanya
merasa baik dengan saling mendukung, bukan berarti tidak
menolong/ditolong. Memilih untuk mendukung / didukung, bukan karena merasa itu
adalah kewajiban atau keistimewaan. Jadi bertanggung jawab atas masalah anda
sendiri dan tidak membuat pasangan anda bertanggung jawab atasnya. Anda sudah menjadi
penyelamat dengan menolong korban untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah
mereka sendiri.
Sayangnya, berkencan dengan orang sehat, biasanya terasa
bosan dan kurang greget karena rasa aman
yang kuat adalah batasan yang dipunya individu yang sehat, tidak cukup
menstimulasi kenikmatan sesat yang selalu dicari oleh orang yang merasa dirinya
istimewa ini. Bagi korban, mereka percaya orang lain bertanggung jawab atas
takdir yang mereka jalani, jadi seringkali ketakutan. Bagi penyelamat, berhenti
bertanggung jawab atas masalah orang lain. Tindakan
yang berlandaskan cinta hanya terjadi jika dilakukan tanpa syarat atau harapan
apapun.
Anda pasti akan kesulitan membedakan mana kewajiban dan
sukarela. Untuk mengujinya : tanyakan pada diri anda, “Jika anda menolak,
perubahan apa yang terjadi? Jika pasangan menolak sesuatu yang saya ingini,
perubahan apa yang terjadi dalam hubungan ini?”. Jika penolakan akan
mengakibatkan drama piring pecah, berarti itu buruk, hubungan anda bersyarat,
berlandaskan keuntungan sesaat yang diterima pasangan, buka saling menerima (masalah)
tanpa syarat. Orang dengan batasan kuat tidak takut dimarahi, disangkal atau
dilukai. Orang dengan batasan lemah ketakutan untuk menolak.
Pengalaman ke 2 tempat luar negeri sangat mengesankan,
tapi bagaimana jika pergi ke 50 tempat luar negeri? Keluasan pengalaman
sepertinya penting dan diinginakan saat anda muda, jadi anda pergi ke luar sana dan menemukan apa yang tampaknya
layak untuk dicapai. Namun kedalaman pengalaman adalah letak emas terkubur. Anda harus berkomitmen terhadap sesuatu dan
menggalinya dalam hubungan sejati, karier, membangun gaya hidup yang luar
biasa, dan apapun juga.
5. Kematian seseorang : waspada dengan kematian adalah satu cara untuk
membuat semua nilai kita tetap berada dalam sudut pandang yang tepat.
Trauma bisa mengakibatkan rasa malu, ejekan sosial, sakit
mental. Barometer makna dan penghargaan yang kita hidup, jika nilai kita gagal,
diri kita pun juga begitu. Kita semua digerakkan
oleh rasa takut kita. Peduli terhadap banyak hal dapat mengalihkan
perhatian kita dari kematian, padahal kematian tidak bisa dihindari. Orang
seharusnya mempertanyakan diri konseptual mereka dan mecoba semakin bersahabat
dengan realita kematian.
Hadapi pertanyaan : Apa warisan anda? Bagaimana dunia
berbeda dan lebih baik setelah anda tiada? Pengaruh apa yang anda berikan? Topan
badai apa yang akan anda tinggalkan di belakang anda? Itu adalah pertanyaan
penting, namun kita sering menghindar untuk memikirkannya. Sulit, menakutkan
dan sama sekali tidak tahu apa yang akan kita lakukan.
Ketika kita menghindar, kita biarkan nilai sepele dan
penuh kebencian membajak otak kita dan mengambil alih hasrat dan ambisi kita.
Tanpa menatap kematian, nilai yang dangkal akan menjadi penting dan sebaliknya.
Kematian adalah sesuatu yang pasti. Dan
karena itu harus jadi kompas yang dapat kita gunakan sebagai petunjuk arah dari
nilai dan keputusan kita yang lainnya. Inilah jawaban yang tepat namun kita
selalu telan kembali.
Satu-satunya cara agar anda merasa nyaman dengan kematian
yaitu memahami dan melihat diri anda sebagai sesuatu yang lebih besar dari diri
anda sendiri, memilih nilai yang melampaui nilai yang hanya melayani diri anda
sendiri, sederhana dan toleran terhadap dunia yang carut marut ini, itulah akar
dari semua kebahagiaan.
Orang-orang melepaskan semua tanggung jawab, menuntut
untuk mengurus sifat cepat tersinggung mereka, memegangi kepastian secara
membabi buta, memaksakan orang lain, melakukan kekerasan atas kebenaran yang
dibuat-buat, keblinger dengan superioritas palsu, tidak melakukan apa-apa/lesu
karena TAKUT GAGAL DAN TAKUT MENCOBA SESUATU YANG BERMANFAAT.
Pemikiran
yang manja berdampak pada manusia yang merasa layak mendapat sesuatu tanpa
berusaha atau berkorban, menyatakan dirinya sebagai penemu,
unik, pembawa inovasi tanpa ada pengalaman hidup nyata. Bukan karena mereka
sungguh berpikir mereka lebih hebat, tapi merasa perlu menjadi hebat agar
diterima dunia yang hanya menyiarkan orang-orang luar biasa. Perhatian besar
tidak sama dengan kesuksesan yang besar.
Anda HEBAT. Entah anda sadar atau tidak, entah orang lain
sadar atau tidak. Bukan karena anda sekolah setahun lebih awal, tetapi di depan
wajah kematian yang tak berujung, membingungkan namun pasti, ANDA TERUS MEMILIH
APA YANG PERLU, PEDULIKAN DAN YANG ANDA PIKIR BODO AMAT. Membuat pilihan sederhana berdasarkan nilai
hidup anda, sudah membuat anda indah, sukses, dicintai, bahkan ketika anda
tidak sadar atau kelaparan.
Anda terlalu muda untuk
mati, anda cukup beruntung hingga sekarang, anda mungkin tidak merasakan
ini, tapi berdirilah di atas jurang suatu saat, mungkin anda akan berubah
pikiran.
Kita
semua mati, semuanya. Menakutkan bukan? Alasan itu saja seharusnya
membuat kita untuk saling
mencintai, tetapi tidak. Kita diteror dan digilas
oleh hal-hal yang remeh dalam hidup dan ditelan oleh kehampaan. Kematian
seseorang seharusnya mengajari kita banyak hal, memanfaatkan hari-hari dengan
sebaik-baiknya, mengambil tanggung jawab atas pilihan yang diambil, mengejar
mimpi tanpa perlu merasa malu atau terkekang. Itulah efek samping dari sebuah
pelajaran yang lebih dalam, lebih hakiki. Tidak
ada yang perlu ditakuti.
Menerima
kematian saya, pemahaman atas kerapuhan diri saya, telah membuatnya semakin
mudah. Mengidentifikasi, menghadapi diri saya yang merasa berhak ini itu,
menerima tanggung jawab untuk masalah saya sendiri, mengalami ketakutan dan
ketidakpastian, menerima kegagalan dan memeluk penolakan--semuanya menjadi
ringan. Berkawan dengan kegelapan, hidup semakin bercahaya, dunia semakin
sunyi, perlawanan bawah sadar terhadap apapun semakin mereda.
HIDUP
HANYA SECUIL PROSES DARI SUATU PRODUK BESAR YANG MENJADI MISTERI
Sumber : Mark Manson "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat"

0 komentar:
Posting Komentar