Senin, 26 Juli 2021

25 Things Changed My Life (Spesial ulang tahun ke-26)

Edit Posted by with No comments


Hallo semua. Sekarang umurku 26 tahun, oktober nanti menginjak usia 27, semoga segera dipinang wkwkwk. AMIN



Keinginanku ingin menjadi penulis buku. Buku fiksi yang non-fiksi. Fiksi adalah karangan yang berupa imajinasi, sedangkan non fiksi berupa kenyataan. Tema yang aku angkat menjadi manusia yang manusiawi. Karena belakangan ini aku ngeliat, manusia banyak yang fake. Fake dari penampilan maupun kepribadian. Untung circle aku walaupun ngga terlalu yang wah tapi real. Sedangkan di luar circle aku, itu banyak sekali fake, sampe aku kaget dan stress. Oh ternyata cerita itu ga hanya di film tapi juga ada di dunia nyata.

Aku pengen jadi bos atas diriku. Selama ini yang aku lakukan demi menyenangkan orang tua, tapi keinginanku sendiri masih harus ditunda. Orang berkata, gpp semoga dapat pahala sehingga kamu dilancarkan jalannya. Amin. Tapi, kamu pernah ngerasa ngga, kalo di posisi ini, kamu tidak menjalankan hidupmu sepenuhnya. Ikhlas? Ikhlas kok, tapi kapan ya bisa melakukan apa yang kamu senangi tanpa beban pikiran?

Aku mau membagikan 25 things changed my life:

A. Keuangan
1. Menabung sampe deposito dulu baru ambil sisanya untuk kebutuhan
2. Ada uang lebih, sisakan untuk memberi atau perpuluhan
3. Investasi ke barang2 yang punya nilai naik, kayak emas / dollar


B. Kesehatan
1. Olahraga dan makanan sehat
2. Minum banyak air putih
3. Makan secukupnya dan tidak berfoya foya
4. Membaca alkitab dan berdoa
5. Mendengarkan musik / do some art
6. Meditasi - rileks


C. Self Development
1. Journaling / membuat video - track yourself
2. Intropeksi diri / self growth
3. Write everything you ask for
4. Planning yourself kedepan mau gimana
5. Cari public figure buat km ambil semangat hidupnya
6. Ikuti berita terkini
7. Membaca buku / menambah pengetahuan / belajar hal baru - passion
8. Belajar bahasa asing
9. Social media hiatus
10. Melamar pekerjaan secara online, lewat linkedin - ig - portfolio

D. Self love
1. Self love - ngopi, belanja, merawat diri, pijet
2. Melakukan hobi, do something you want to do
3. Rekreasi
4. Decluttering, organize you desk / space


E. Communication / social
1. Bahagiakan ortu jangan repotin mereka
2. Berinteraksi dengan teman

Dulu aku sempat bikin video youtube kan? Tapi ga sampe 3 bulan aku langsung hapus videonya, aku create lagi supaya tampilan header nya lebih keren. Ternyata susah banget dapetin views kalau ga sesuatu yang viral dan editannya yang wah. Apalah dayaku yang cuman bermodal presentasi ga ada aesteticnya. Dari dulu aku tipe orang yang penting selesai. Aku ga kepikiran untuk detailing hal-hal. Ini sifat perfeksionis apa bukan?

Rasanya otakku ini udah overload sama ide, tapi gatau mulai darimana. Kalo ga mulai terus kapan? Rencanaku, aku pengen bikin buku, lalu aku cetak. Cetakan ke-2 aku mau kirim ke Siwon, cuman gimana  caranya? gimana bahasanya? Harus bahasa inggris dong? Terus isinya apa? Lah kok aku jadi lawan bicara? Bukan do-er gini ya. Padahal waktu liburan gini harusnya makin produktif, tapi yasudahlah. Otakku hanya gudang ide. Tapi motivasi untuk menggerakkan susah sekali.

We don't even know what we're feeling. We don't even know when we're in pain or when something's not working. Right? Karena sangking seringnya mewajari sesuatu yang tidak biasa bagi jiwa kita. Banyak banget. Yang aku heran, selama pandemi yang masih jomblo itu apa ngga tambah ngenes ya? Yang SMA kehilangan masa SMA nya. Aku ngeliat temenku banyak yang beli perabotan ini itu, sedangkan aku kok sama sekali biasa aja. Aku ngga beli karena aku lebih mikirin nabung. Pas mereka ada pengeluaran sesuatu, mereka bingung tapi aku merasa aman. Menabung memberikan rasa aman, benarkah? Tidak beli sesuatu yang sebenernya rada perlu tapi ngga keburu, apakah itu boleh dan wajar? Maksud aku kayak beli perabotan rumah tangga, alat olahraga, baju kaos. Aku aja masih pakai kaos yang 10 tahun lalu masih  ada. wkwkwkw

Aku mau beli Ipad, selama ini butuh mungkin untuk anak les, tapi kalau bkin alat pembelajaran kayak masih belum ada greget gitu. Karena aku bukan guru sekolah, aku ini guru bantu gitu. Sebenernya ada manfaat sih aku bkin, jadi anak lain bisa tau summaryku, terus mereka ga perlu nulis summary, tinggal copas. Tapi harganya itu loh luarang 7-15 jt. Mampu sih, tapi ngga mentolo sama harganya.

Daritadi aku mikirin apa aja keinginan saya. Maaf ya, karena saya lagi PPKM di rumah aja, gatau mau ngapain. Maunya ngelakuin sesuatu tapi mager, astaga. Mau olahraga chloe ting tapi bukan feel saya lagi. Saya suka bodycombat dan bodypump. Dan tiba-tiba saya enjoy dengan treadmill kayak lari jalan2 gitu. Oke fix sudah panjang ya, tapi saya tetep pengen ngomong tentang banyak keinginan saya stelah pandemi berakhir. Pasporku berakhir 2022, dan harusnya aku sudah pergi ke Korea Selatan (kan aku sudah suntik pake astrazeneca). Harusnya pas aku ke Korea aku sudah bisa nyerahin buku cetakanku ke SM ya buat hadiah abang. Ah aku gatau lah, nasibku kok kayak diatur gini karena keseringan diatur. Anak lesku tinggal 4 (chelsea, dira, mika, patricia) + 2 (nadya + rainhart) lagi. Untung masih ada pekerjaan sambilan. Terimakasih Tuhan. 

Selama ini aku juga sering ngegame. Entahlah ak kok suka ngegame. Harusnya bisa bikin konten. EAK. Udah ya curhatnya. Aku mau semedi main game dulu, BYE

 



Minggu, 11 Juli 2021

Why We Sleep - Matthew

Edit Posted by with No comments

 

Why we sleep – Matthew Walker

Ask the Expert: What Is a Good Night's Sleep? - Firstbeat

1.   Satu fungsi kunci dari fase tidur mendalam NREM, yang menguasai paruh awal malam hari, adalah melakukan pekerjaan menyiangi dan menyingkirkan koneksi-koneksi neural yang tidak diperlukan. Makin dalam fase tidur NREM, makin banyak informasi yang dapat diingat seseorang pada keesokan harinya. Sebaliknya, tahap mimpi pada fase tidur REM, yang menguasai paruh malam berikutnya, memainkan peranan untuk memperkuat koneksi-koneksi tersebut.

Untuk melihat dimana memori yang telah diambil pada waktu relatif sebelum tidur ke waktu sesudah tidur. Ternyata paket-paket informasi tersebut sedang ditarik kembali dari berbagai lokasi geografis yang sangat berbeda di otak, pada waktu-waktu yang berbeda pula. Sebelum tidur, para peserta mengambil ingatan dari hipokampus, lokasi penyimpanan jangka pendek – gudang sementara, yang merupakan tempat yang rentan untuk ditinggali dalam waktu yang lama jika anda merupakan memori baru. Tetapi keadaan terlihat sangat berbeda di keesokan paginya. Memori tersebut sudah berpindah tempat. Setelah tidur semalaman, para peserta kini mengambil informasi yang sama itu dari neokorteks, yang berdiam di bagian kepala paling atas – area yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan jangka panjang untuk memori berbasis fakta, dimana kini mereka dapat tinggal dengan aman, barangkali untuk seterusnya.

2.      Jangka waktu tidur mana yang akan memberikan manfaat penyimpanan memori yang lebih besar? Untuk memori berbasis fakta dan teks hasilnya jelas. Tidur di paruh pertama malam hari yang kaya dengan gelombang tidur NREM, yang menang dalam hal menyediakan retensi ingatan yang relatif unggul terhadap tidur larut malam yang kaya dengan REM.

3.      Bukan sensasi dari luar yang diizinkan lewat menuju korteks selama fase tidur REM. Namun, sinyal emosi, motivasi, dan kenangan (di masa lampau dan masa kini) semuanya diputar di sebuah layar lebar korteks sensorik visual, pendengaran, dan kinestetik di otak. Setiap malam, fase tidur REM mengantar anda masuk ke dalam sebuah bioskop yang tidak masuk akal, tempat anda disuguhi tema-tema karnaval autobiografis yang ganjil. Ketika berurusan dengan pemrosesan informasi, bayangkan kondisi sadar pada prinsipnya sebagai masa penerimaan (mengalami dan terus menerus mempelajari dunia di sekitar anda), fase tidur NREM sebagai masa refleksi (menyimpan dan memperkuat bahan mentah berupa fakta dan keterampilan baru), dan fase tidur REM sebagai masa integrasi (saling menautkan bahan-bahan mentah ini dengan semua pengalaman di masa lalu, dan saat melakukannya, membangun sebuah model yang jauh lebih akurat tentang bagaimana dunia ini bekerja, termasuk wawasan inovatif dan kemampuan untuk memecahkan masalah).

4.      Mengapa kita tidur? Untuk menyimpan energi, kesempatan untuk mengoksigenasi bola mata, keadaan tidak sadar dimana kita memenuhi hasrat terpendam kita. Tidur untuk melupakan atau melarutkan beban emosional yang mendalam dan menyakitkan yang sebelumnya telah melingkupi memori-memori tersebut.

Kembalilah ke masa kanak-kanak anda dan cobalah mengingat-ingat beberapa memori paling tajam yang anda miliki. Yang akan anda perhatikan ialah bahwa hampir semuanya merupakan memori yang bersifat emosional : barangkali pengalaman yang amat menakutkan saat terpisah dari orangtua anda atau hampir tertabrak mobil di jalanan. Namun, perhatikan pula bahwa ingatan anda akan memori-memori mendetail ini tidak lagi disertai dengan kadar emosi yang sama yang ada pada waktu anda mengalaminya. Anda belum melupakan memori tersebut, tapi telah membuang beban emosional yang ada atau setidaknya membuang sebagian besar beban emosional tersebut. Anda dapat secara akurat menghidupkan kembali memori tersebut. Anda dapat secara akurat menghidupkan kembali memori tersebut, tapi tidak memuntahkan reaksi mendalam yang sama yang hadir dan terpatri dalam episode tersebut (pengecualian pada orang PTSD – stress pasca trauma). Teori ini memperlihatkan bahwa kita patut berterimakasih kepada tidur bermimpi REM atas larutnya emosi dari pengalaman tersebut. Melalui karya terapeutiknya di malam hari, tidur REM melakukan trik elegan untuk menceraikan kulit emosi yang pahit dari buah yang kaya informasi. Kita dengan demikian dapat belajar dan mengingat peristiwa-peristiwa kehidupan yang penting secara bermanfaat tanpa dibuat tidak berdaya oleh beban emosi yang awalnya harus dipikul dari pengalaman menyakitkan itu.  

5.      Ketika membaca di HP, melatonin memuncak sehingga instruksi untuk tidur tidak terjadi sampai jam-jam di waktu subuh, bukan sebelum tengah malam. Tidak mengherankan apabila orang-orang butuh waktu lama untuk terlelap setelah membaca di hp dibandingkan dengan membaca buku cetak.

Membaca di HP/ LED benar-benar mengubah kuantitas/ kualitas tidur di luar pengaturan waktu melatonin? Benar, orang-orang kehilangan waktu tidur REM secara signifikan. Subjek penelitian merasa kurang istirahat dan lebih mengantuk seharian sesudah menggunakan hp di malam sebelumnya. Menganggu irama tidur / kualitas tidur dan ketajaman pikiran yang kita rasakan pada siang hari.

6.      Satu penyimpangan singkat secara spiritual sudah dipersiapkan saat ini. Ketika orang-orang mengalami episode paralisis tidur, hal ini sering kali diasosiasikan dengan rasa ngeri dan perasaan bahwa ada seorang penyusup yang hadir di ruangan itu, rasa takut ini berasal dari ketidakmampuan kita untuk bertindak sebagai respons terhadap ancaman yang dirasakan seperti tidak mampu berteriak, berdiri dan meninggalkan kamar atau bersiap-siap untuk membela diri. Akhirnya orang yang diduga korban sering menggambarkan bahwa mereka telah disuntik dengan semacam “agen pelumpuh saraf”. Sebagai akibatnya, sang korban akan menggambarkan bahwa mereka ingin melawan balik, kabur, atau berteriak minta tolong namun tidak dapat melakukannya. Pelakunya tentu saja bukan alien, namun paralisis tidur REM yang tertahan saat bangun.

7.      Area pengawas di bagian korteks prefontal yang diperlukan untuk pertimbangan matang dan keputusan terkendali telah dibunhkam aktivitasnya oleh tidur yang kurang. Sebaliknya, struktur otak dalam yang lebih primitif yang menggerakkan motivasi dan hasrat seseorang memperkuat respons terhadap gambar-gambar makanan. Pergeseran ke pola aktivitas otak yang lebih primitif tanpa kontrol sadar ini datang seiring dengan perubahan dalam pilihan makanan para peserta. Makanan berkalori tinggi menjadi jauh lebih diinginkan di mata para peserta saat kurang tidur. Ketika kami menjumlahkan jenis makanan ekstra yang mereka inginkan ketika kurang tidur, jumlahnya mencapai 600 kalori ekstra.

Kabar yang menghibur ialah bahwa mendapatkan cukup tidur akan membantu anda mengendalikan berat badan. Kami menemukan bahwa tidur semalam penuh memperbaiki alur komunikasi antara area-area otak dalam yang melepaskan hasrat hedonis dan area-area otak dalam yang melepaskan hasrat hedonis dan area-area otak dengan level lebih tinggi yang bekerja untuk mengekang hasrat tersebut. Tidur yang banyak dengan demikian dapat memulihkan sistem kontrol impuls di otak anda, menekan pedal rem yang pas terhadap kemungkinan makan berlebihan.

8.      Kiat Tidur Sehat:

·         Patuhi jadwal tidur anda.

·         Olahraga 30 menit, jangan terlalu larut, jangan > 2-3 jam sebelum tidur.

·         Hindari kafein, nikotin, alkohol. Karena bisa bangun saat tengah malam, efeknya bertahan sampe 8 jam setelah konsumsi.

·         Hindari makan berat dan minum pada larut malam – gangguan pencernaan

·         Hindari obat yang menganggu tidur – menyumbang insomnia

·         Jangan tidur siang setelah pukul 3 sore – akan susah tidur malamnya

·         Rileks sebelum tidur – membaca atau mendengarkan musik sebelumnya

·         Mandi air panas untuk menurunkan suhu tubuh dan bergerak lebih lambat

·         Kamar tidur gelap, sejuk, bebas gawai

·         Paparkan diri terhadap sinar matahari dalam waktu yang tepat

·         Jangan berbaring di ranjang dalam keadaan terjaga / gelisah cemas – lakukan kegiatan yang santai. Gelisah karena tidak dapat tidur dapat membuat anda sulit terlelap.