Kamis, 28 Juni 2018

Something New

Edit Posted by with No comments

36th



Sunday Lesson...

A. Menghadapi Masa Yang Sukar - HR

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.”
2 Timotius 3:1 


“Hari-hari terakhir” adalah sekarang ini.  Kata “Sukar” berarti ada yang namanya “Kesusahan”. Kita selalu berdoa agar supaya semua keadaan baik-baik saja tetapi kadangkala kenyataannya yang kita hadapi itu sebaliknya. Keadaan ini memang sudah dinubuatkan dari jauh-jauh hari dalam Alkitab. Itu sebabnya kita harus bersyukur, sebagai anak-anak Tuhan kita mengerti melalui Firman Tuhan bahwa sebenarnya tidak ada yang baru di dunia ini.
Di dalam Matius 24 sangat jelas, tentang keadaan dunia, ada kelaparan, peperangan, bangsa bangkit melawan bangsa. Tuhan sudah memberi tanda peringatan kepada kita. Jadi, bagi anak-anak Tuhan segala sesuatu yang terjadi di dunia adalah penggenapan dari Firman Tuhan.  Firman Tuhan adalah Ya dan Amin, dan tidak bohong. Penggenapan itu harus terjadi. Dan Firman Tuhan berkata bahwa akan datang masa yang sukar, artinya semakin bertambah waktu masa sukar itu akan semakin berat lagi. 


Siapkah kita menghadapi masa yang sukar?
Kekristenan bukanlah tempat bermain tetapi arena peperangan. Di alam roh sampai sekarang terjadi peperangan. Bagi setan, peperangan itu adalah untuk menarik manusia masuk dalam neraka, tetapi kuasa Allah berperang untuk menarik kita masuk dalam sorga. Terjadi peperangan, dan banyak anak-anak Tuhan tidak siap, kaget, tidak terima keadaan yang harus di hadapi.
Alkitab berkata kita ada dalam masa yang sukar. Kata sukar atau kata bahaya, bahasa aslinya adalah “Kalepos”. Kata “sukar” (kalepos) dalam 2 Tim. 3:1 ini juga ada di dalam Mat. 8:28. “Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya (kalepos), sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.”
Kata “bahaya” dalam ayat ini memakai kata “Kalepos”. Orang yang kerasukan setan adalah orang yang sangat berbahaya, sama artinya dengan masa yang sukar adalah masa yang sangat berbahaya. “Sangat  berbahaya” artinya adalah karena dalam masa yang sukar ini adalah masa dimana iblis bekerja dengan luar biasa. Iblis bisa saja ada dimana-mana bahkan saat kita sedang mendengarkan Firman Tuhan, iblis bisa masuk dalam hati dan pikiran kita dan membuat kita menolak Firman Tuhan. 


Kesukaran adalah karena pekerjaan iblis. Yang bisa menolong dan membantu kita hanyalah Roh Allah yang ada dalam hidup kita. Kekuatan kita harus dan hanya Roh Kudus. Kesadaran akan kepenuhan Roh Kudus adalah kesadaran bahwa kita tahu kalau masa sekarang ini adalah masa yang sukar. Orang yang penuh Roh Kudus bukanlah orang yang pengecut, tetapi orang yang berani hadapi peperangan. Firman Tuhan berkata bahwa bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, tetapi oleh Roh Kudus.
Efesus 6:12 “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Peperangan ini nyata dan lawannya adalah penguasa-penguasa di udara.  Awal peperangan adalah ketika kita percaya Yesus. Seringkali peperangan itu dimulai dari pikiran. Roma 12:2  berkata “berubahlah oleh pembaharuan budimu”, yaitu cara berpikir. Dalam medan ini seringkali anak-anak Tuhan kalah. Tahu tentang  Firman, tetapi tidak pernah merubah cara berpikirnya, tidak berubah cara hidupnya. Kalau kita tidak mengerti kalau kita berperang melawan siapa, kita akan bingung tentang apa yang harus kita lakukan dan kerjakan. Kita harus menjadi orang yang lebih dari Pemenang.

Apa yang membuat situasi ini menjadi sukar atau sangat berbahaya?
1. Kondisi pada masa kini (2Tim. 3:2-4).
Karena kita hanya mencintai diri kita sendiri.  Menjadi hamba uang. Uang bukan dosa, tetapi cinta akan uang itulah dosa. Membual dan menyombongkan diri. Pemberontak terhadap orang tua. Anak yang memberontak dan tidak menghargai orang tua, adalah bentuk dari pekerjaan setan. Tidak tahu berterimakasih. Tidak mempedulikan agama, yaitu orang-orang yang tidak lagi peduli dengan hal-hal rohani. Tidak tahu mengasihi, Tidak mau berdamai (banding Mazmur 133). Suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.
Inilah keadaan akhir zaman yaitu masa yang sukar. Orang-orang bisa melakukan hal-hal di atas karena Firman tidak beroleh tempat dalam hati mereka (Yoh. 8:37). Bukan karena mereka tidak suka dengar Firman, tetapi karena hidupnya tidak percaya dan melakukan Firman. Kita bisa membunuh Yesus kalau tidak ada Firman. Banyak orang dengan mudah meninggalkan Yesus karena tidak ada Firman. Masa Perjanjian Lama sampai ke Perjanjian Baru kurang lebih ada 300 tahun dimana Tuhan tidak berfirman.  Ketika Yohanes Pembaptis muncul, ia berkata kepada orang-orang “Hai Engkau keturunan ular beludak”. Ular berbicara tentang iblis, dan orang-orang yang tidak ada Firman adalah keturunan atau dikuasai oleh iblis.
Yoh. 1:1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Firman itu adalah Pribadi Allah sendiri. Firman Tuhan sedang membuka mata kita bahwa peperangan ini bukan main-main. Yesus harus jadi yang terutama dalam hidup kita. Saat Yesus masuk ke Yerusalem ada orang-orang berseru “Hosana, Hosana”, namun beberapa waktu kemudian mereka adalah juga orang-orang  yang berkata “Salibkan Dia”. Inilah pekerjaan iblis. Bagi orang-orang yang tidak memiliki Firman, keadaan akan membuat cara berpikir dan sikap mereka berubah.

2. Adanya allah-allah lain.
Ul. 32:16-17 Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian, mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar.
Tuhan itu bisa cemburu dan sakit hati ketika kita memiliki allah-allah lain dalam kehidupan kita. Sekarang ini banyak muncul allah-allah baru dalam kehidupan manusia seperti game online, tv, gadget, kekayaan, jabatan, yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan.
 

Kita harus sungguh-sungguh kembali dan fokus dalam mengikut Tuhan. Tuhan dapat memulihkan keadaan kita, tetapi semuanya tergantung kita. Jangan keraskan hati supaya kita bisa menang dalam menghadapi masa yang sukar. Tuhan Yesus memberkati.

B. Kesengajaan Tuhan - HR

Ada kisah-kisah yang sederhana tetapi mengandung makna yang Tuhan mau ajarkan kepada kita bahwa Tuhan punya kehendak dan ada hal-hal yang sepertinya Tuhan sengaja membiarkan kita ada dalam situasi tertentu. Dibutuhkan level kerohanian yang tinggi untuk kita bisa mengerti setiap kehendak Tuhan bagi kita. Berikut kita mempelajari 3 kisah tentang kesengajaan Tuhan. 

1. Mat. 8:23-27
Murid-murid berada dalam situasi mencekam, kapal mereka diterpa angin ribut sedangkan Yesus tidur. Kita berharap segala sesuatu berjalan aman, normal, tetapi Tuhan ijinkan ada angin ribut datang, ada situasi yang mencekam, masa yang sulit, kita tidak inginkan terjadi tetapi terjadi. Tetapkah kita cinta Tuhan ketika Tuhan tidur saat kita sedang menghadapi badai? Bagi Tuhan, sebesar apapun badai tidak menjadi masalah. Dia tidak terganggu dengan apapun yang terjadi di dunia, Dia tetap tenang karena Yesus seorang yang tenang.
Banyak anak Tuhan tidak terima ketika menghadapi badai dan berpikir seharusnya Tuhan bertindak, seharusnya Tuhan melakukan sesuatu. Kita lupa Tuhan punya kehendak, kepada siapa, apa, kapan dan dimana pertolongan Tuhan berlaku. Ketika tingkat kerohanian kita tidak tinggi, kita akan selalu menyalahkan Tuhan dalam segala kesulitan yang kita hadapi.
Ketika menghadapi badai, kita fokus kepada masalah dan tidak menyadari bahwa Yesus selalu ada bersama kita. Kita seringkali membiarkan Tuhan tidur. Kita cari Tuhan dan libatkan Tuhan dalam hal-hal yang berat tetapi untuk hal yang kecil, kita merasa punya pengalaman, punya kenalan dsbnya. Manusia punya kehendak bebas, Tuhan tidak memaksa orang, mau ibadah atau tidak, doa atau tidak. Tetapi orang yang mengutamakan ibadah akan diberkati, dijauhkan dari segala penyakit, dan kita akan memiliki iman yang teguh karena kita memiliki firman.
Apakah Tuhan tetap tinggal tidur? Tidak. Tuhan adalah Allah yang setia, ketika kita memanggil namaNya, menghargaiNya, Tuhan akan menolong kita. Allah berkuasa, kuasaNya tetap sama, tidak berubah selama-lamanya.

2. Yoh. 11:6 - 42
Maria, Marta dan Lazarus adalah keluarga yang sangat dikasihi Tuhan. Setiap Yesus lewat Betania, Yesus selalu datang ke rumah mereka. Ada hubungan batin yang sangat dekat antara Yesus dengan Maria, Marta, Lazarus. Ketika Lazarus sakit, Tuhan sengaja tidak segera berangkat ke rumah mereka. Kita mungkin berpikir ketika kita dekat dengan Tuhan, Tuhan pasti segera menolong, tidak mungkin tidak. Ketika Tuhan tidak segera menolong, banyak anak Tuhan dalam fase ini berkata “pertolongan bukan hanya dari Tuhan, ada pertolongan dari yang lain”. Tuhan lebih suka kita ada dalam proses daripada hasil yang kita dapatkan dan proses dari Tuhan tetap berjalan selama kita masih hidup.
Cara kerja Tuhan itu bisa lambat, agak lambat dan sangat lambat tetapi tidak pernah terlambat. Ketika doa kita belum dijawab, bukan berarti Tuhan tidak tahu. Dia Maha tahu dan mengerti, tetapi Tuhan sengaja tidak menjawab karena Tuhan melihat iman, Tuhan punya maksud yang tidak terjangkau oleh pikiran kita. Jika setiap kita berdoa selalu langsung dijawab maka kita tidak perlu iman lagi. Satu saat nanti kita akan mengerti proses Tuhan dalam hidup kita.
Sadrakh, Mesakh, Abednego tidak mau menyembah patung raja dan konsekuensinya mereka harus dilempar ke dapur api yang dipanaskan 7x. Mereka berkata, jika Tuhan mau melepaskan mereka, Tuhan pasti melepaskan, tetapi walaupun Tuhan tidak melepaskan, mereka tetap tidak akan menyembah patung raja. Kita berpikir, sebelum mereka masuk dapur api, Tuhan pasti akan menolong karena kita menganggap ini waktu yang tepat. Tetapi mereka masuk dulu dan dari 3 orang yang dilemparkan ke api, ada muncul 1 orang lagi yang seperti anak dewa, Tuhan sendiri. Tuhan ada bersama mereka. Memang Tuhan ijinkan kita masuk dulu dalam masalah, sakit penyakit, problema, tetapi kita tidak sendiri, karena ada Yesus bersama.

3. Mat. 15:21 - 28
Wanita ini datang pada Yesus karena ia tahu Yesus sanggup menolong anaknya yang kerasukan setan dan sangat menderita. Yesus tahu, Yesus sanggup menolong tetapi Tuhan sama sekali tidak menjawab. Kalau sepertinya Tuhan menunda, tidur, tidak menjawab, bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita, tetapi Tuhan mau melihat apa motivasi kita mengiring Tuhan. Masihkan kita sungguh-sungguh mengikut Tuhan atau kita meninggalkan Dia ketika doa kita tidak dijawab. Apa motivasi kita mengiring Tuhan? Apakah supaya usaha diberkati, kita berhasil, karena itu hal yang sangat mudah bagi Yesus.
Iman wanita ini luar biasa, sehingga Tuhan berkata “Hai ibu, besar imanmu”. Di akhir jaman ini, Tuhan bukan mencari harta, aset, ataupun gereja yang besar, tetapi iman. Akhir jaman ini ada krisis iman kepercayaan kepada Tuhan karena kita merasa Tuhan lambat. Sebenarnya di balik Tuhan menunda sesuatu ada proses yang harus kita alami dan ini kehendak Tuhan supaya kita murni, tidak ada motivasi apapun. Sehat atau tidak, diberkati atau tidak, tetap ikut Yesus.


“sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat” - 2Kor. 5:7
Keadaan yang kita lihat bisa membuat iman kita luntur karena tidak seperti yang kita. Tetapi kita hidup bukan dari apa yang kita lihat dengan mata tetapi yang kita percayai yaitu Yesus. Apa yang kita lihat bisa salah dan membuat iman kita luntur, tetapi Yesus yang kita percayai, tidak bisa salah. Miliki iman percaya bahwa Yesus yang kita sembah adalah dahsyat dan luar biasa. Ketika kita ada dalam situasi yang tidak mengenakkan, tutup mata kita karena mata kita sering membawa kepada dosa tetapi mata iman yang memandang kepada Tuhan akan menyelamatkan kita.


Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku - Hab. 3:17-18
Sekalipun keadaan mengecewakan, tetaplah bersorak sorai dalam Tuhan dan Tuhan akan membuat sukacita dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.

C. Pentingnya Roh Kudus Bagi Orang Percaya - YT

Roh Kudus merupakan dasar bagi kekristenan kita, sebab Roh Kudus adalah jaminan keselamatan kita. Memang bukan berarti bahwa orang yang penuh Roh Kudus akan lebih hebat dari belum penuh, namun dengan penuh Roh Kudus kita akan memiliki kuasa untuk mengalahkan kedagingan dan hidup dipimpin oleh Roh sampai kita mencapai kesempurnaan. Jadi Roh Kudus sangat penting bagi orang percaya sebab:

1. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran
Dalam Yoh. 15:26-27 Yesus berkata: “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
Dari ayat ini kita tahu bahwa Roh Kudus disebut Roh Kebenaran karena Roh Kudus selalu bersaksi tentang Yesus dan tentang firman-Nya. Dengan demikian kita akan memiliki iman yang teguh dan tidak mudah goyah oleh tipu muslihat Iblis. Dalam kita mengiring Yesus, Gembala Agung kita, kita akan banyak bertemu dengan gembala-gembala palsu maupun serigala berbulu domba yang ingin menyesatkan dan menarik kita keluar dari pintu keselamatan. Manusia cenderung melihat yang lahiriah, sehingga mudah sekali tertipu (1 Sam. 16:7), tapi bila kita mau dipimpin oleh Roh, kita akan terus dibawa kepada kebenaran firman Tuhan.

2. Roh Kudus mempertajam kepekaan rohani
Dalam Yoh. 14:15-17, 25-26 Yesus berkata: “Jikalau kamu mengasihi AKu, kamu akan menuruti segala perintah-Ku… tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, dan esensi utamanya adalah roh. Manusia adalah makhluk roh yang berbeda dengan ciptaan Allah lainnya (Kej. 2:7). Sebagai makhluk roh kita dapat bersekutu dengan Allah. Sayangnya hal ini terputus ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Namun oleh darah Yesus kita kembali dipersatukan dengan Allah dan oleh Roh Kudus kita dapat memiliki persekutuan yang intim dengan Allah lagi.
Sebagai orang percaya kita seringkali tidak peka akan suara Tuhan ataupun kehendak-Nya. Namun dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Ia akan memberitahukan kepada kita hal-hal yang akan datang (Yoh. 16:13) serta memimpin hidup kita agar terus memuliakan Tuhan (Yoh. 16:14). Dan dalam 1 Kor. 12:8-10 dikatakan bahwa salah satu karunia Roh yang diterima oleh orang yang sudah dibaptis Roh Kudus adalah karunia hikmat dan marifat. Kita akan memiliki kepekaan untuk menimbang segala sesuatu. Selain itu kita juga akan memiliki kepekaan akan peranan kita dalam gereja Tuhan, sebab Roh Kudus juga mempertajam karunia pelayanan serta panggilan dan jawatan dalam jemaat Tuhan.

3. Roh Kudus menginsafkan kita
Dalam Yoh. 16:8-11 dikatakan: “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
Roh Kudus akan menginsafkan kita sehingga kita mampu untuk hidup dalam pertobatan setiap harinya. Tapi Roh Kudus bukanlah Pribadi yang senantiasa mendakwa atau menuduh kita seperti Iblis. Justru ketika kita mau taat, saat kita diinsafkan kita akan hidup dalam damai sejahtera yang melimpah. Dan kita akan mampu menjadi saksi-Nya dimanapun kita berada.

Roh Kudus sangat penting bagi kehidupan kita sebagai orang percaya. Roh Kuduslah yang akan memimpin kita kepada segala kebenaran, mempertajam kepekaan kita, serta senantiasa menginsafkan kita. Karena itu milikilah kerinduan untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus yang akan membawa kita pada kesempurnaan sampai masuk dalam kekekalan yang mulia. Tuhan Yesus memberkati. 

D. 3B - SK

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Roma 12:12
3B adalah Bersukacita, Bersabar, dan Berdoa. Konteks atau latarbelakang dari ayat ini adalah sebuah keadaan yang tidak menyenangkan, dan dituliskan untuk anak-anak Tuhan yang sedang menghadapi masalah kehidupan. Jadi saat menghadapi persoalan atau masalah ingatlah “3B”.

1.  Bersukacita.
“Bersukacitalah dalam pengharapan”
Kita harus bersukacita sebab sukacita itu sangat penting. Kitab Amsal berkata bahwa hati yang bergembira dapat menghadapi persoalan. Nehemia juga berkata bahwa sukacita dari Tuhan itulah kekuatan kita. Itu sebabnya sukacita ini tidak boleh hilang dari kehidupan kita. Anak-anak Tuhan identik dengan sukacita. Pengharapan adalah kunci dari sukacita kita. Dan Pengharapan kita di dalam Kristus  adalah sesuatu yang pasti dan tidak pernah mengecewakan.

a. Paulus
Paulus mengatakan hal di atas  bukan sebagai teori melainkan sudah mengalaminya sendiri. Hal ini dapat kita lihat dalam Surat Filipi. Surat Filipi adalah Surat sukacita, dimana Paulus berkali-kali mengatakan supaya “bersukacitalah”. Ketika Paulus menulis Surat Filipi, ia bukan sedang dalam keadaan yang nyaman atau menyenangkan, melainkan Paulus dalam keadaan terbelenggu dan dirantai sebagai seorang narapidana. Suatu situasi dan kondisi yang bertolakbelakang dengan sukacita. Artinya adalah bahwa dalam keadaan apapun kita dapat bersukacita, dan harus tetap bersukacita.

b. Jemaat
2Kor. 8:1-2 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Jemaat di Makedonia adalah termasuk  jemaat Filipi, Tesalonika dan juga jemaat Berea. Dalam pelbagai (berbagai macam) penderitaan yang mereka alami, sukacita mereka tetap meluap. Seberat apapun persoalan kita, kita dapat tetap bersukacita.

2. Bersabar
“Sabarlah dalam kesesakan”. Sabar atau kesabaran adalah karakter ilahi, dan Tuhan mau menumbuhkan karakter ini dalam setiap kehidupan anak-anakNya.

Jadi, kita harus bertumbuh dalam karakter ilahi sampai kita menjadi serupa dengan gambarNya. Salah satu dari Buah Roh adalah Kesabaran (Gal. 5:22-23). Kesabaran dalam kata lain ditulis sebagai “tahan uji”.

Bagaimana Tuhan bisa menumbuhkan karakter itu?
Satu-satunya cara adalah lewat “kesesakan”. Karakter tidak tumbuh hanya karena kita mempelajari Alkitab, membaca buku ataupun mendengarkan kotbah. Supaya karakter ini benar-benar bertumbuh dan menjadi bagian dalam kehidupan kita, maka mau tidak mau kita harus mengalami kesesakan. Jadi untuk memiliki karakter kesabaran maka Tuhan akan ijinkan kita mengalami kesesakan.
Sama halnya dengan seseorang yang ingin membentuk otot yang kuat, maka ia akan melatih tubuhnya dengan beban yang berat. Demikian juga karakter kesabaran akan bertumbuh jika kita mengalami berbagai kesesakan. Jadi jangan merasa kecewa atau kecil hati ketika menghadapi kesesakan sebab mungkin itulah saatnya Tuhan sedang membentuk kerohanian kita, sehingga kita menjadi orang Kristen yang kuat dan tahan uji, serta tidak goyah dalam menghadapi masalah.
Tentu kita bertanya “sampai kapan” atau “berapa lama lagi” kita harus bersabar. Pemazmur juga berkali-kali menanyakan hal yang sama, dan jawabannya adalah “hanya Tuhan yang tahu”. Sebab tidak seorangpun bisa tahu sampai kapan kita harus bersabar.

1Pet. 5:6  Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Kata “sabar” dalam bahasa aslinya berarti “duduk diam dibawah tangan Tuhan yang kuat”. Kita tetap sabar sampai pada waktunya Tuhan. Waktunya Tuhan itu selalu yang terbaik, sebab Ia membuat segala sesuatu baik pada waktunya.

Yak. 5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

3. Berdoa
“Bertekunlah dalam doa”, artinya adalah jangan putus asa dalam berdoa, biarlah doa kita naik bertalu-talu kepada Tuhan sampai Tuhan tidak tahan terhadap doa-doa kita.  Yes. 62:7 “dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi.”

Luk. 18:1-8 Perumpamaan tentang Hakim yang tidak benar
Tuhan memakai perumpamaan untuk membandingkan Allah yang Setia dengan Hakim yang tidak benar. Seorang janda yang memiliki masalah dan sangat membutuhkan pembelaan dari seorang Hakim, dan ia tidak pernah putus asa dalam mengajukan permohonan hingga sampai dimana Hakim tersebut terpaksa melakukan permohonannya.
Dalam ayat 6-7 dijelaskan bahwa Allah jauh melebihi sang Hakim dan Dia akan menolong orang-orang yang berseru kepadaNya dari segala masalah mereka. Bahkan dalam ayat 8 dijelaskan bahwa Tuhan tidak pernah mengulur-ulur waktu untuk menolong kita.
Itu sebabnya kuatkan iman kita dan jangan putus asa bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita. Terus tekun berdoa sampai jawaban doa itu nyata dalam kehidupan kita, sebab Tuhan sendiri yang mengajarkan supaya kita bertekun dan tidak jemu-jemu dalam berdoa.

Filipi 4:4-7 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!  Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.  Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Tuhan Yesus memberkati.


E. Pentingnya Roh Kudus Bagi Jemaat Tuhan - YT

Mat. 10:16 berkata: “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Iblis akan selalu berusaha untuk menghancurkan jemaat Tuhan. Iblis akan memakai segala macam cara, termasuk menjadi singa yang siap menelan kita. Karena itu kita harus benar-benar taat dalam pimpinan Tuhan sebagai Gembala Agung kita serta mau dibentuk oleh Roh Kudus.

ROH KUDUS MEMPERLENGKAPI JEMAAT
Sebagai orang percaya kita harus tahu bahwa ada banyak tingkatan rohani yang harus kita lalui. Kita tidak boleh diam dan berpuas diri dengan kerohanian kita saat ini, melainkan harus terus bertumbuh sampai pada kesempurnaan. Ketika kita lahir baru dan dibaptis dengan air, kita harus memiliki kerinduan untuk dipenuhkan dengan Roh Kudus dengan tanda pertama berbahasa lidah (Kis. 2:4). Namun jangan berhenti sampai di situ, kita harus terus dipenuhkan dengan Roh Kudus setiap harinya, serta mengejar juga berbagai karunia rohani. Ingat, dipenuhkan dulu baru menerima karunia Roh, bukan sebaliknya.

Karunia rohani sangat berguna bagi jemaat Tuhan, baik untuk membangun jemaat secara pribadi maupun untuk membangun dan memperlengkapi jemaat secara umum. Ada berbagai karunia rohani di antaranya:

1. Buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Gal. 5:22-23). Buah Roh akan membawa jemaat pada kesempurnaan karakter ilahi.

2. Karunia Roh (1 Kor. 12:7-10), yaitu:
a. Karunia Pernyataan:
- berkata-kata dengan hikmat
- berkata-kata dengan pengetahuan (marifat: pengetahuan Allah yang tidak kita ketahui sebelumnya, namun bisa kita ketahui)
- membedakan bermacam-macam roh (roh menimbang)

b. Karunia Kuasa:
- iman
- kesembuhan
- mujizat

c. Karunia Ilham:
- bernubuat
- berkata-kata dengan bahasa roh (berbeda dengan bahasa roh sebagai tanda pertama kepenuhan, karena harus diterjemahkan)
- menafsirkan atau menerjemahkan bahasa roh.

3. Jawatan (1 Kor. 5:28-29; Efe. 4:11-12), yaitu: rasul, nabi, guru, gembala, penginjil

ROH KUDUS MEMPERSATUKAN JEMAAT
Kis. 4:30 menceritakan mengenai sebuah doa jemaat ketika Petrus dan Yohanes dipenjara: “Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani (ayat 31). Saat itu tidak ada pemimpin jemaat, tetapi oleh Roh Kudus jemaat dipersatukan dan diberkati.
Roh Kudus juga mempererat persekutuan dalam jemaat Tuhan. Dalam Kis. 2:42 dikatakan bahwa Roh Kudus menggerakkan jemaat untuk bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Jemaat selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Bukan hanya itu, tapi mereka tetap bersatu dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama (ayat 44), dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing (ayat ayat 45). Roh Kudus mengasah karakter jemaat sehingga satu sama lain dapat tulus hati dan berbagi dengan sukacita (ayat 46). Dan apa yang Tuhan kerjakan bagi jemaat? Tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (ayat 47)!


Betapa indahnya bila Roh Kudus bekerja dalam jemaat Tuhan! Akan ada berkat-berkat yang terus mengalir dalam jemaat Tuhan, bukan hanya berkat jasmani, namun terlebih berkat rohani. Jemaat akan terus bertumbuh menuju kesempurnaan gereja dan siap untuk menyongsong kedatangan Kristus, Sang Mempelai Pria. Karena itu ijinkan Roh Kudus bekerja lebih luas lagi dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.  

F. Yesus Mengasihi Anak- Anak - YP

Yesus mengasihi setiap anak. Kita tidak tahu apakah generasi setelah kita ini generasi yang terakhir, oleh sebab itu kita harus mempersiapkan anak-anak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Dalam Mrk. 10:13-16 Tuhan katakan biar anak-anak datang kepada Tuhan, tetapi murid-murid menghalangi sehingga Tuhan marah. Anak-anak itu penting bagi Allah, seharusnya apa yang penting bagi Allah menjadi penting bagi orang tua. Tetapi seringkali orang tua kehilangan waktu bersama dengan anak-anak (sibuk bekerja, sibuk pelayanan). Anak perlu uang tetapi terlebih mereka perlu kasih sayang.

Ketika Yesus melihat anak yang mati, Yesus membangkitkan (anak Yairus Mrk. 5:21-43, Luk 8:40-56) Tuhan ingin anak-anak hidup, bukan mati (Luk. 7:11-12).

Ketika kita datang berdoa, beribadah, kita menerima urapan dari Tuhan, kita bersukacita, segala beban lenyap, tetapi mengapa kita tidak membawa anak-anak kita untuk diurapi Tuhan juga. Berapa banyak dari kita yang mendambakan Yesus mengurapi anak-anak kita?

Tuhan menghargai pemberian seorang anak sehingga dengan 5 roti 2 ikan, dapat memberkati 5000 orang laki-laki, belum terhitung perempuan dan anak-anak (Mat. 14:13-21, Mrk. 6:30-44). Jangan menganggap enteng anak-anak. Tuhan senang perjalanan dan pelayananNya disertai anak-anak karena mereka itu tulus sehingga Tuhan berkata orang yang seperti anak-anak inilah yang empunya Kerajaan Surga.

Yang menjadi masalah, orang tua menghalangi anak-anak datang ke gereja bertemu Tuhan dengan gadget. Kemana kita sering membawa anak-anak kita? Ke gereja, berdoa, atau ke mall? Mengajak ke mall memang tidak berdosa, tetapi bawalah anak-anak berdoa, karena di situ ada Tuhan Yesus. Bawalah anak-anak datang ke gereja supaya dijamah Yesus.

Apa tujuan orang membawa anak-anak kepada Tuhan Yesus? Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. – Mat. 19:13. Tuhan menyediakan diriNya untuk memberkati anak-anak. Tidak salah membawa anak-anak les tetapi lebih penting membawa anak-anak untuk berjumpa dengan Tuhan. Jangan terlambat!

Anak-anak boleh menjadi apapun, dokter, pengusaha, insinyur, tetapi yang takut akan Tuhan, memiliki hati yang menghamba kepada Tuhan. Apakah arti kesuksesan? Kaya, punya jabatan, terkenal, berkuasa, juara? Kita tidak pernah berkata ketika kita mengasihi anak dengan segenap hati, mengampuni, menyerahkan milik kita untuk Tuhan adalah sebuah kesuksesan.

Sukses menurut Tuhan: Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya - Yoh. 4:34. Pernahkah kita mengajar kepada anak-anak seperti yang Tuhan katakan:
- melakukan kehendak Bapa
- menyelesaikan pekerjaan Bapa
- menyenangkan hati Tuhan


Mau dibawa kemana anak-anak kita?
Kepada dunia atau kepada Tuhan. Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu - Ams. 29:17.
Jika mau masa depan tentram, didiklah anak-anak di dalam Tuhan, didik supaya suka membaca firman. Berkat ada di atas kepala orang benar - Ams. 10:6.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya - Yoh. 15:7
Orang yang taat kepada firman akan diberkati. Didiklah anak untuk melakukan firman. Bawa anak-anak untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Orang tua bertanggungjawab menjadi teladan untuk mengasihi anak, mengajar anak untuk mengasihi, bukan hanya mengajar untuk mereka berbakti kepada orang tua.

Peran orang tua penting bagi anak-anak. Mari berkomitmen membawa anak-anak berjumpa Yesus, biarkan mereka menikmati hadirat Tuhan, bukan hanya sekedar datang. Doakan generasi ini supaya setiap anak mengenal Tuhan secara pribadi. Tuhan Yesus memberkati.

Sekian. God Bless You All
 

0 komentar:

Posting Komentar