29th
Hai semuanya, setelah satu bulan penuh saya ngga comeback, karena bulan mei adalah bulan tersibuk saya karena saya pergi jalan-jalan ke Bandung dan anak-anak mau prelim dan FYE. Dan sedikit cerita guru pamong saya lagi ngejar2 anak didikan saya, gatau kenapa, mungkin merasa saya mengambil anaknya, padahal tujuan saya malah membantu dia supaya anak-anak makin ngerti materinya. Dan semakin anak dikejar, you know anak malah ngejauh dan merasa aneh sama beliau (keuntungannya mereka dekat sama saya suka curhat pula). Dan bagi saya, dia memperlihatkan bahwa beliau adalah makhluk lemah, karena merasa tersaingi, sedangkan saya malah enjoy dengan anak2 saya yang makin bertambah. Sudahlah rejeki Tuhan sudah ada yang ngatur, banyak dikit itu juga bukan usaha saya, melainkan Tuhan yang kasi, dan saya bersyukur atas keberadaan saya sekarang. Banyak dikitnya anak ngga masalah, malah mereka datang dengan sendirinya. Apalagi sekarang saya malah melebar ngelesi anak primary. Puji Tuhan.
Untuk perjalanannya ke Bandung akan aku kasi di blog selanjutnya. Sekarang banyak sekali yang perlu dibahas. Salah satunya pengembangan rohani kita dulu ya.
A. Jemaat di Smirna (SS)
Bacaan: Wahyu 2:8-11
Dalam pesan Tuhan kepada ke-7 Jemaat yang ada Asia (Wahyu 2-3), hanya ada 2 Jemaat yang mendapat pujian dan tidak ada kritikan yaitu Jemaat di Smirna dan Jemaat di Filadelfia. Ada Jemaat yang dipuji tetapi juga dicela yaitu Efesus, Pergamus dan Tiatira. Ada juga Jemaat yang hanya dicela yaitu Sardis dan Laodekia. Jemaat di Smirna adalah Jemaat yang sangat menyenangkan hati Tuhan, jemaat yang tidak mempunyai cacat dan cela di hadapan Tuhan.
Ayat 8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes. Penulisan kitab Wahyu berbeda dengan tulisan Yohanes yang lain (Injil Yohanes dan 1-3 Yohanes). Ketika Yohanes menuliskan kitab-kitab yang lain, dia menggunakan pemikiran dan idenya sendiri. Tetapi pada penulisan Kitab Wahyu, dia sama sekali tidak menggunakan idenya sendiri, melainkan apa yang langsung Tuhan katakan kepadanya. Yohanes ditugaskan hanya sebagai seorang penulis saja sedangkan ide dan pemikiran berasal dari Tuhan sendiri. Apa yang Tuhan katakan itu yang dia tulis dan apa yang tidak Tuhan katakan tidak boleh ditulis. Jadi Yohanes memposisikan dirinya hanya sebagai penulis saja.
Smirna adalah sebuah kota yang sangat bagus dan indah, berada di Provinsi Asia (sekarang Turki). Kota Smirna menjadi kota yang bergabung kepada Kaisar. Kota yang bergabung dengan Kaisar akan mendapatkan banyak bantuan untuk memajukan kota tersebut. Pada zaman itu seluruh dunia ditaklukan oleh Roma, mereka semua mengambil hati untuk menyenangkan hati Tiberius supaya Tiberius memberikan santunan kepada kota-kota tersebut. Kota yang dijamin oleh pemerintah akan menjadi kota yang berkembang dalam segala bidang, dan penduduknya sangat kaya raya.
Kota Smirna ini termasuk kota yang mendapat hati di hati kaisar, itu sebabnya Kaisar ikut membangun dan memberikan dukungan sehingga kota Smirna menjadi kota yang sangat Indah. Bahkan saat itu Kota Smirna dijuluki dengan istilah “The Crown Of Asia” atau Mahkota Asia. Tetapi sangat disayangkan kota ini menjadi tempat penyembahan berhala.
Pada waktu Yesus menyuruh menuliskan surat ini, Dia memperkenalkan Diri sebagai “...dari Yang Awal dan Yang Akhir”, artinya Yesus itu ada sebelum segala sesuatu ada dan kalau nanti di seluruh dunia atau di luar dunia sudah tidak ada Yesus Kristus Tetap ada.
Tuhan Yesus juga menyatakan diriNya sebagai “Yang Telah Mati dan Hidup Kembali”, sebab banyak yang memakai nama Yesus pada zaman itu, tetapi Yesus yang Mati dan Hidup kembali hanya satu yaitu Tuhan Yesus. Yesus menyatakan kepada jemaat di Smirna bahwa Dia benar-benar mati, tetapi Dia juga benar-benar bangkit kembali.
Pada saat itu Jemaat di Smirna, walaupun berada di tengah-tengah kota yang sangat kaya raya, namun mereka adalah Jemaat yang mengalami kesusahan besar. Tidak ada masalah di dunia ini yang sangat besar kecuali kematian. Tetapi Yesus pernah bersabda bahwa Dia adalah Kebangkitan dan Hidup. Itu sebabnya kita jangan takut kalau kita mati di dalam Tuhan, sebab kita pasti akan beroleh kehidupan bersama dengan Dia. Yesus adalah jaminan untuk segala sesuatu, masalah apapun Tuhan pasti bisa selesaikan.
Ayat 9 “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis."
"...kesusahanmu...”
Kota Smirna adalah kota yang sangat kaya raya, tetapi jemaat Tuhan yang berada di Smirna mengalami kesusahan. Hal ini dikarenakan Jemaat di Smirna tidak mau turut menyembah kepada Kaisar. Pada waktu itu semua orang Smirna menyembah kepada Kaisar, bagi mereka yang mau menyembah Kaisar diberi sertifikat, sedangkan bagi orang-orang yang tidak mau menyembah Kaisar tidak diberikan sertifikat. Orang yang memiliki sertifikat itu boleh dengan bebas bekerja, berjual beli tetapi orang Kristen di Smirna pada saat itu tidak bisa berbuat apa-apa karena dianggap tidak loyal kepada Pemerintah. Itu sebabnya, di tengah kemakmuran dan kaya rayanya kota Smirna, ada orang-orang yang susah.
Kaisar saat itu bernama Kaisar Domitianus, menjadi Kaisar pada tahun 81M. Pada tahun 83M dia mengeluarkan dekrit bahwa : “Ada Tuhan dan ada dewa, tetapi di atas Tuhan dan dewa ada saya”, sehingga semua orang pada saat itu boleh menyembah Tuhan dan Dewa mereka, tetapi mereka harus mengangkat Kaisar lebih tinggi dari tuhan dan dewa mereka. Semua orang menyetujuinya kecuali orang Kristen.
Kata susah yang dipakai disini bukan menterjemahkan sebagai sebuah persoalan, dalam bahasa Inggris menggunakan kata “I Know Your Tribulation”. Tribulation adalah sebuah kata yang menggambarkan penderitaan yang amat sangat berat dan penderitaan yang berkepanjangan. Jadi kesusahan yang amat sangat dan berkepanjangan. Tetapi Tuhan mengetahui kesususahan Jemaat di Smirna.
Kesusahan kita mungkin tidak diketahui oleh orang lain, tetapi ada Yesus yang benar-benar tahu bahwa kita mengalami kesusahan. Dan karena Tuhan tahu, Dia pasti akan memberikan jalan keluar.
“..kemiskinanmu..”
Di tengah kota yang sangat kaya raya, ternyata ada orang yang miskin. Kata “Miskin” di sini menggunakan kata “ptokheia”, memiliki pengertian suatu keadaan yang benar-benar sangat miskin, tidak memiliki apa-apa. Tetapi dalam pandangan Allah mereka adalah orang-orang yang sangat kaya.
Jemaat ini juga mengalami fitnahan, mereka difitnah oleh orang-orang Yahudi yang menganggap diri mereka sebagai saudara orang-orang Kristen, tetapi tujuan mereka adalah untuk mencari kelemahan dan kesalahan untuk memfitnah orang-orang Kristen.
Jemaat yang susah, miskin, dan difitnah, tetapi mereka tidak pernah mundur dari iman percaya mereka kepada Tuhan. Apapun keadaan dan persoalan yang kita hadapi tetapi janganlah pernah mundur dari Tuhan. Tetaplah setia kepada Tuhan sebab Tuhan pasti akan memberikan Mahkota Kehidupan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati.
B. Kekayaan Rohani (SS)
Dalam Why. 2:8, surat kepada jemaat Smirna diawali dengan perkataan: “Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali.” Dengan perkataan ini Tuhan menyatakan bahwa Ia adalah Allah yang kekal. Ia adalah Tuhan yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada, Ia ada sekarang, dan Ia akan tetap ada meskipun segala sesuatu berakhir. Ia adalah Yesus yang telah mati, namun telah bangkit dan sekarang ada di sorga dan menyertai orang percaya lewat Roh Kudus-Nya.
Kemudian di ayat 9 Tuhan berkata: “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu…” Kata “miskin” di sini dipakai kata “ptokheia”, yang berarti benar-benar tidak memiliki apa-apa lagi untuk hidup atau benar-benar melarat. Inilah kondisi yang dialami oleh janda miskin yang memberikan persembahan sebesar dua peser, yang adalah seluruh nafkahnya (Luk. 21:1-4). Setelah memberi persembahan itu kondisinya menjadi “ptokheia” karena ia tidak mempunyai uang lagi sepeser pun untuk hidup.
Kondisi itu jugalah yang dialami oleh janda di Sarfat dalam 1Raj. 17:9-16. Janda itu sudah tidak memiliki apa-apa lagi untuk hidup (ptokheia) ketika ia taat membuatkan Elia roti lebih dulu dari sedikit tepung dan minyak terakhir yang ia miliki. Namun ternyata ketaatannya itu berbuahkan kecukupan selama masa kekeringan. Tuhan melipatgandakan apa yang telah diberikannya kepada Elia sehingga ia tidak kekurangan sesuatu yang baik pada masa itu.
Kalau kita lanjutkan dalam Why. 2:9 dikatakan: “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--…” Apakah arti dari “--namun engkau kaya--“? Perkataan ini begitu kontras di mana jemaat Smirna dikatakan susah dan miskin, tetapi juga dikatakan kaya. Perkataan ini harus dilihat dengan kacamata iman. Maksud dari perkataan Tuhan kepada jemaat Smirna adalah meskipun mereka miskin secara jasmani, namun mereka sesungguhnya kaya secara rohani.
Perkataan yang kontras ini juga terdapat dalam Why. 3:17 ketika Tuhan berkata kepada jemaat Laodikia bahwa mereka kaya secara jasmani namun melarat, malang, miskin, buta dan telanjang secara rohani. Karena itu Tuhan menasihatkan agar mereka berhiaskan emas kemurnian, berpakaikan kekudusan, dan tinggal dalam kuasa Roh Kudus agar mata rohani mereka terbuka untuk dapat melihat perkara-perkara yang rohani.
Roh Kudus membuat kita dapat melihat berkat-berkat yang rohani, bukan hanya berkat-berkat yang jasmani. Dan fokus serta pandangan utama kita seharusnya pada berkat-berkat rohani, barulah nanti Tuhan akan menambahkan berkat-berkat yang jasmani dalam kehidupan kita (Mat. 6:33). Kita harus memiliki pandangan ilahi mengenai harta seperti dikatakan Yesus dalam Mat. 6:19-23. Mata yang baik (yang sudah dipulas dengan Roh Kudus) akan membuat kita sadar bahwa semua harta yang di dunia ini sifatnya fana, sehingga kita akan fokus mengejar harta yang kekal di sorga. Dan ayat-ayat berikutnya menyatakan bahwa Tuhan, Bapa kita, sangat mengasihi kita, karena itu kita tidak perlu kuatir sebab Ia akan memelihara dan memberkati kita (Mzm. 103:13).
Dalam Mal. 1:1-2 Tuhan berkata kepada Israel: “Aku mengasihi kamu.” Tetapi respon Israel: “Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?” Israel tidak bisa melihat kasih Tuhan karena ibadah mereka memang sudah kehilangan kuasanya. Kita seringkali menilai kasih Tuhan berdasarkan sebesar apa berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Kita harus ingat bahwa kekayaan secara jasmani bukan ukuran orang diberkati oleh Tuhan! Karena itu janganlah hidup berdasarkan apa yang kita lihat, melainkan oleh iman (Rm. 1:17).
Saat ini percayalah bahwa Tuhan sangat mengasihi Anda! Dan karena Ia mengasihi Anda, maka Ia pasti akan memberkati Anda. Karena itu apa pun keadaan Anda sekarang, janganlah kecewa dan putus harap kepada Tuhan. Nantikanlah kasih dan kuasa-Nya yang akan nyata pada waktunya dalam kehidupan Anda. Tuhan Yesus memberkati Anda sekalian.
C. Diselamatkan Untuk Menjadi Berkat (AS)
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 2:8-10
Dalam hidup yang hanya sementara ini, yang terpenting bukanlah harta ataupun kedudukan yang tinggi melainkan keselamatan jiwa kita. Alkitab berkata apakah untungnya seseorang memiliki seluruh dunia ini jika jiwanya binasa. Hidup ini hanya sementara, sampai berapapun usia yang Tuhan berikan tidak masalah bagi kita yang penting kita hidup dalam anugerah keselamatan didalam Yesus Kristus. Itu sebabnya kita perlu bersyukur kepada Tuhan kalau salah satu pengalaman dalam kehidupan ini kita boleh mengambil keputusan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Alkitab mengatakan bahwa kita diselamatkan hanya oleh anugerah Tuhan, sesuatu yang tidak mungkin dapat kita kerjakan sendiri jika bukan karena Tuhan sendiri yang memberikan. Wujud pemberian Allah yang menyelamatkan itu bukanlah langit bumi dan segala isinya tetapi Yesus Kristus, Firman yang menjadi Manusia. Mengapa Allah menjadi Manusia yaitu supaya Dia bisa mati, dan kematiaanNya sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita, sehingga kita yang percaya diselamatkan olehNya.
Itu sebabnya kita perlu mengenal rencana Tuhan dalam kehidupan ini. Kita bukan hanya diselamatkan begitu saja, Alkitab mengatakan bahwa kita ini buatan Allah, diciptakan di dalam Yesus Kristus supaya melalui penciptaan di dalam Yesus Kristus ini, Allah berkarya dalam kehidupan kita.
1Pet. 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kita diselamatkan dan ditebus dari cara hidup yang sia-sia. Apabila seseorang tidak mengenal Yesus sebagai Juruslamat maka orang itu hidup di dalam dosa. Seluruh kehidupannya, segala sesuatu yang dimiliki dan dilakukankannya akan menjadi sia-sia. Tidak akan membawanya kepada keselamatan dan kemuliaan yang kekal, melainkan menuju kepada kebinasaan yang kekal.
Puji Tuhan, kita ditebus dari cara hidup yang sia-sia, kita ini buatan Allah dan ditebus melalui penebusan darah Yesus. Kemudian kehidupan kita dibentuk oleh Tuhan melalui FirmanNya, tuntunan Roh KudusNya. Kita diciptakan dalam Kristus dan sesuai dengan ukuran atau standar Kristus, sesuai dengan kekudusan dan kebenaran Kristus supaya lambat laun kita diubah menjadi sama seperti Kristus.
Firman Tuhan juga berkata bahwa Tuhan itu bagaikan Seorang Penjunan dan kita sebagai tanah liat. Tuhan membentuk kita menjadi seperti apa yang Dia mau, menjadi bejana seperti yang Tuhan kehendaki. Kita bagaikan karya seni yang indah dan sangat mahal harganya.
Inilah kehidupan yang kita miliki di dalam Tuhan. Jangan ada seorangpun yang merasa tidak berarti atau tidak berguna. Paling tidak kita sudah ditebus oleh darah Yesus. Jika kita dikatakan sebagai ciptaan Allah di dalam Yesus Kristus, itu berarti kita berbeda dengan ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain. Kita memiliki roh dan kesadaran moral, dan itu mencerminkan sikap dan kekudusan Allah. Dan yang paling mahal Allah taruh dalam kehidupan kita adalah Allah menaruh RohNya dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat bersekutu dengan Allah. Kita adalah ciptaan yang memuji dan memuliakan Nama Tuhan.
Untuk apa kita dibentuk oleh Tuhan?
Tuhan punya rencana supaya setiap kehidupan kita Tuhan pakai untuk melakukan perbuatan baik secara khusus atau spesial. Kita pasti akan menemukan perbuatan apa yang harus kita lakukan. Itu dimulai dari kesetiaan terhadap perkara-perkara kecil yang Tuhan berikan untuk kita kerjakan. Selanjutnya Tuhan akan membawa kita kepada perkara-perkara yang besar, sampai seluruh kehidupan kita di dunia yang sementara ini tidak akan menjadi sia-sia. Seluruh karya Firman Tuhan, Roh Kudus, dan dengan segala berkat karunia yang Allah berikan kepada kita pakai sesuai dengan rencana Allah, yaitu untuk melakukan kebaikan, memuliakan Nama Tuhan dan memberkati banyak orang.
Itulah rencana Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan tidak mau segala berkat dan rencana Allah hanya berhenti sampai kehidupan kita saja, melainkan semuanya boleh menjadi berkat bagi keluarga juga gereja Tuhan dan pekerjaan Tuhan. Apa yang bisa kita lakukan, kita lakukan dengan setia.
Tuhan menaruh kelebihan-kelebihan dan hal yang luar biasa dalam setiap kehidupan kita. Itu sebabnya kita perlu menemukan nilai-nilai yang mahal, karunia dan talenta yang Tuhan sudah taruh dalam hidup kita, dan mempergunakannya untuk melayani Tuhan.
Tuhan begitu berkemurahan dan sangat mengasihi kita, itu sebabnya kita juga harus mengasihi Tuhan. Kita melakukan ibadah, pelayanan dan segala persembahan, semua adalah karena kita mengasihi Tuhan yang sudah lebih dahulu mengasihi kita. Kita lakukan apa yang harus dan yang bisa kita lakukan untuk melayani Tuhan selama kita masih hidup. Jangan sia-siakan setiap anugerah yang Tuhan sudah berikan dalam kehidupan kita. Mari kita setia sampai mati.
Tuhan Yesus memberkati.Jika ada diantara kita yang mulai lemah dan merasa tidak berguna, serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan biarkan Tuhan menjamah dan memulihkan kembali kehidupan kita. Kita akan menyadari bahwa hidup adalah anugerah Tuhan dan bahwa Tuhan telah menaruh potensi yang luar biasa dalam kehidupan ini untuk melakukan kebaikan dan memuliakan Nama Tuhan.
D. Melayani Tuhan (AS)
Bacaan: Roma 12:1-11
Kemurahan Allah adalah segala sesuatu yang Allah berikan kepada kita dan kita bisa hidup karena pemberian Allah ini, tidak ada orang yang bisa hidup tanpanya. Pemberian Allah yang terbesar adalah Yesus yang mati untuk menebus dosa kita. Orang yang hidup dalam dosa dan menolak Juruselamat, akhirnya akan binasa. Tetapi orang yang setia sampai akhir akan mendapat hidup yang kekal selama-lamanya. Jangan pernah undur, sekali Yesus tetap Yesus.
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? - Rom. 8:32
Yesus memberikan segala sesuatu kepada kita. Orang dunia mengejar segala sesuatu tanpa Yesus, tanpa iman, hanya bersenang-senang saja di dunia. Iman yang membawa manusia menuju hidup kekal, justru ditolak oleh dunia.
Kemurahan Tuhan yang sudah kita terima itu (akal budi, karunia, kasih, roh yang menyala-nyala, dll) gunakan untuk melayani Tuhan. Banyak orang berhenti hanya sampai menerima, tidak mau memberi. Jadilah orang yang menerima dari Tuhan lalu memberi, melayani. Lebih banyak menerima dari Tuhan, layani juga lebih lagi.
Dengan apa kita melayani?
- Tubuh kita sebagai persembahan yang hidup
Pada jaman perjanjian lama, korban persembahan menggunakan daging hewan yang disembelih. Jaman perjanjian baru, keinginan daging kita yang disembelih. Anggota tubuh kita digunakan untuk melayani Tuhan, bukan melayani dosa.
Persembahan korban hewan juga dipilih yang terbaik, bukan yang cacat, sakit dsbnya. Sebab itu marilah kita persembahkan tubuh kita dalam kondisi yang terbaik, selagi masih kuat, untuk melayani Tuhan.
- Segenap akal budi
Akal budi meliputi, pikiran, perasaan, kehendak. Jangan sampai mental dan pola pikir kita menjadi serupa dengan dunia. Dunia sepertinya menyenangkan tetapi bertentangan dengan firman Tuhan. Boleh belajar apa saja, setinggi yang kita mau tetapi letakkan akal budi kita pada otoritas Roh Kudus, tunduk kepada Roh Kudus sehingga kita tahu membedakan mana yang baik, berkenan, sesuai kehendak Allah.
- Beribadah dengan menggunakan karunia yang ada pada kita.
Jemaat seperti anggota tubuh, banyak anggota dengan berlainan fungsi membentuk 1 tubuh. Setiap kita memiliki kesanggupan, kapasitas, potensi yang tidak sama tetapi semua berfungsi sehingga seluruh tubuh terkoordinasi, harmonis, selaras. Mari menjadi tubuh Kristus yang sehati, sepikir, sejiwa karena kita adalah sama, orang yang sama-sama ditebus oleh darah Yesus. Tidak penting anggota tubuh sebagai apa dan ditempatkan di mana, yang terpenting semua berfungsi dengan baik dan melayani Tuhan dengan setia. Sekecil apapun karunia yang kita miliki, gunakan untuk melayani Tuhan. Setialah dalam perkara kecil, maka akan dipercayakan dalam perkara besar. Yang terpenting, kita mau mempergunakan karunia, karena Tuhan mau kita memakai segala yang ada pada kita untuk memuliakan namaNya.
- Dipersatukan dengan kasih
Tanpa kasih, semua ini tiada artinya. Kasih yang mendorong manusia untuk berbuat lebih banyak lagi dengan sukacita.
Akal budi, karunia, tubuh, kasih kita terbatas, kita gampang lemah tetapi jangan sampai kerajinan kita kendor. Oleh sebab itu kita perlu Roh Kudus. Tidak ada jalan lain, karena segala sesuatu yang ada pada kita terbatas. Berdoalah, minta urapan baru sehingga Roh Kudus senantiasa memenuhi hidup kita dan roh kita menyala-nyala untuk melayani Tuhan.
E. Habis Gelap Terbitlah Terang (SK)
Kalimat “habis gelap terbitlah terang” adalah kalimat terkenal yang diucapkan oleh salah satu pahlawan wanita Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini. Namun kalimat ini ternyata sudah ditulis lebih dahulu dalam 2 Kor. 4:6, yang berbunyi: “Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.”
Menurut para ahli, waktu yang tergelap dalam 24 jam bukanlah jam 12 malam, melainkan saat menjelang fajar menyingsing (sekitar jam 2-3). Setelah saat tergelap itu maka terbitlah terang yang menyinari segalanya. Apakah Saudara saat ini sedang mengalami saat tergelap atau titik terendah dalam kehidupan Saudara? Percayalah bahwa sebentar lagi akan terbit terang bagi Saudara! Firman-Nya ini ya dan amin bagi kita yang percaya.
Dalam 2 Kor. 4:6 ini ketika Paulus berkata: “Sebab Allah yang telah berfirman…” sebenarnya ia sedang mengutip peristiwa dalam Kej. 1:1-3 waktu Allah menciptakan dunia ini. Waktu itu bumi dalam keadaan “tohu wa bohu” yang artinya kacau balau, kosong, tidak ada kehidupan, membingungkan, mengejutkan, serta tidak kondusif. Dan dalam keadaan yang sangat gelap itu Tuhan berfirman: “Jadilah terang” maka terang itu jadi. Rhema Firman Tuhanlah yang akan membawa terang dalam kehidupan kita yang gelap.
Saat ini kita akan belajar dari tiga tokoh mengenai bagaimana mereka menyikapi saat-saat tergelap dalam kehidupan mereka:
1. Yusuf
Yusuf diijinkan oleh Tuhan untuk mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan. Dan situasi yang tergelap dalam kehidupannya terjadi ketika ia difitnah oleh istri Potifar. Akibatnya, tanpa diadili ia dijebloskan dalam penjara bawah tanah tanpa batas waktu. Saat itu satu-satunya orang yang diharapkannya dapat menolong, yaitu juru minuman, justru melupakannya (Kej. 40:14-15, 23). Namun ketika tidak ada seorang pun yang mengingat Yusuf, Tuhan tetap mengingatnya! Fajar akhirnya menyingsing bagi Yusuf. Ia dikeluarkan dari liang tutupan dan diangkat tinggi menjadi orang kedua setelah Firaun.
Kalau saat ini kita dalam masa yang tergelap dan tidak ada yang dapat menolong kita, ingatlah bahwa Allah Yang Mahatinggi selalu memperhatikan kita! Bahkan kita tidak perlu kuatir sekalipun ada yang mereka-rekakan yang jahat bagi kita, sebab Allah sanggup mengubahnya menjadi kebaikan bagi orang yang mengasihi-Nya (Kej. 50:20; Rm. 8:28). Yang harus kita lakukan dalam menghadapi masa tergelap adalah terus bersabar dan bertekun dalam menanggung segala penderitaan, serta tetap meneguhkan hati kita (Yak. 5:7-11). Ada kebahagiaan di balik penantian kita!
2. Daud
Selama masa hidupnya Daud juga mengalami banyak tekanan, terkhususnya sebelum ia menjadi raja. Ia selalu dikejar-kejar oleh Saul sehingga harus lari dari satu tempat ke tempat yang lain. Ia bersembunyi di goa, bukit, bahkan pernah tinggal di tanah Filistin. Namun proses Tuhan tidak berhenti sampai di sana. Dalam 1 Sam. 29-30 diceritakan mengenai titik terendah dalam kehidupan Daud. Daud yang lari dari kejaran Saul mengungsi ke Filistin namun dalam pasal 29 diceritakan bahwa Daud mengalami penolakan, kehadirannya tidak diterima oleh orang-orang Filistin.
Dan dalam keadaan yang tertolak itu, ketika ia dan pasukannya pulang ke Ziklag, mereka mendapati bahwa rumah mereka sudah terbakar, harta mereka habis, bahkan istri dan anak-anak mereka juga dibawa sebagai tawanan oleh orang Amalek. Di saat ia sendiri berduka, Daud harus menenangkan dan menguatkan pasukannya. Namun pasukannya begitu sedih dan kecewa sehingga hendak melemparinya dengan batu (1Sam. 30:4-6). Inilah saat yang tergelap dalam kehidupannya, di mana ia begitu terjepit dan tidak tahu harus berbuat apa.
Namun dalam keadaan segenting itu Daud tidak menjadi kecewa kepada Tuhan. Ia malah menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan. Bagaimana ia menguatkan kepercayaannya? Tidak lain yaitu dengan berpegang kepada firman! Waktu Saudara mengalami titik terendah, bersandarlah kepada firman yang dapat menopang, menghibur, dan menguatkan Saudara. Jangan lari ke mana-mana. Firman itulah yang akan memunculkan fajar pertolongan dan jalan keluar bagi Saudara!
3. Yesus
Selama berada di dunia Yesus mengalami banyak sekali penderitaan. Bahkan saat-saat menjelang kematian-Nya adalah peristiwa yang boleh dikatakan “terlalu kejam” untuk dialami oleh seorang manusia. Dan puncaknya adalah apa yang dialami oleh Yesus di antara kematian dan kebangkitan-Nya. Dalam Efe. 4:9-10 dijelaskan bahwa: “Bukankah “Ia telah naik” berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?...”
Itulah titik terendah dalam kehidupan Yesus, di mana selama 3 hari roh-Nya harus turun ke tempat yang serendah-rendahnya di bumi ini. Terjemahan The Message menyebutnya: “down to the valley of the earth” atau turun ke lembah dari bumi. Inilah yang disebut dalam Mzm. 23 sebagai lembah bayang-bayang maut (the shadow of death) atau lembah kekelaman.
Dalam Mzm. 84 lembah ini disebut sebagai lembah Baka. Lembah Baka atau the valley of Baca artinya adalah lembah air mata (weeping atau tangisan). Gereja Tuhan memang akan mengalami lembah kekelaman untuk mempersiapkan kita, terutama dalam menghadapi masa tergelap gereja, yaitu masa 3,5 tahun Antikris. Namun ketika kita menyandarkan kekuatan kita kepada Tuhan melalui firman dan doa (ayat 6), maka Tuhan sanggup mengubah lembah air mata itu menjadi tempat bermata air (ayat 7). Bahkan Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat yang luar biasa dalam kehidupan kita. Kita juga tidak akan menjadi lemah, melainkan bertambah kuat dan makin kuat (ayat 8. “they go from strength to strength”).
Karena itu apabila Saudara melewati masa-masa paling gelap dalam hidup Saudara, percayalah bahwa sebentar lagi akan terbit fajar bagi Saudara! Seperti pelangi sehabis hujan, demikianlah janji Tuhan bagi Saudara: “Habis Gelap Terbitlah Terang”! Tuhan Yesus memberkati Saudara sekalian…
F. Menantikan Janji Bapa (YT)
Ayat Bacaan: Kisah 1:1-5
Kita akan memasuki sepuluh hari doa untuk menyambut Baptisan Roh dan Api. Mari kita mempergunakan waktu yang ada supaya kita jangan sampai kehilangan berkat. Segala sesuatu itu ada dari Roh Kudus dan Roh Kudus itu ada di dalam kita.
Kisah 1:2 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
Ketika Yesus “terangkat” pada saat itu, Ia mengangkat kedua tanganNya untuk memberkati, dan sampai sekarang tangan itu masih terangkat untuk memberkati kita semua. Itu bergantung kepada kita apakah mau terima atau tidak.
Dalam Perjanjian Lama ada kisah saat bangsa Israel tengah berperang. Saat Musa mengangkat tangannya maka bangsa Israel menang, dan sebaliknya jika tangan Musa turun maka bangsa Israel kalah. Harun dan Hur menopang tangan Musa, bahkan sampai menggunakan batu sehingga bangsa Israel mengalami kemenangan.
Kita harus menjadi seperti Harun dan Hur yang membantu menopang tangan Musa, supaya gereja kita juga mengalami kemenangan. Batu berbicara tentang Tuhan Yesus. Kita sangat beruntung sebab memiliki Gembala Agung yang tidak kelihatan dan juga gembala yang kelihatan.
Yesus juga memberi perintah oleh Roh Kudus kepada murid-muridNya. Pada ayat-ayat ini, Roh Kudus belum di curahkan tapi Dia sudah ada sejak semula, sebab Roh Kudus sudah ada sejak kekekalan.
Kisah 1: 3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Yesus hidup, itu yang ada di dalam kita. Jangan pernah kuatir sebab Dia ada dari kekal sampai kekal. Tetapi semuanya adalah pilihan. Pada saat bangkit, Dia tidak langsung naik ke surga tetapi Dia dengan berulang-ulang menampakan diri kepada murid-muridNya. Dia tidak sembarangan untuk mengikuti kehendakNya sendiri, tetapi kehendak Bapa.
Yoh. 20 : 19-23 - Saat itu murid-murid sedang berduka cita, tetapi ketika mereka melihat Yesus datang mereka bersukacita. Tomas hanya percaya saat melihat, padahal ia ada bersama-sama dengan Yesus selama 3,5 tahun pelayanan Yesus di dunia. Saat itu juga Yesus berkata kepadanya betapa bahagianya orang yang tidak melihat, namun percaya. Kita adalah orang-orang yang di utus oleh Tuhan. Kita percaya sekalipun tidak melihat.
Yesus menghembusi mereka dengan Roh Kudus, padahal Roh Kudus belum dicurahkan. Yesus sangat mengetahui bahwa yang terpenting untuk saat ini adalah Roh Kudus. Karena Bapa ada di Sorga, Yesus juga akan kembali ke Sorga. Jadi satu-satunya yang akan bersama-sama dengan Gereja Tuhan adalah Roh Kudus. Karena Roh Kudus adalah Roh, Dia tinggal selama-lamanya dengan kita, dan akan menjamin kita sampai kepada hidup yang kekal.
Dalam Yoh. 20:23 kita diperintahkan untuk harus mengampuni. Kalau kita tidak mengampuni, maka Bapa di Sorga tidak akan mengampuni kita juga. Kita harus Mengampuni, Mendoakan, Dan Memberkati.
Kisah 1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
Yesus menyuruh supaya murid-murid menunggu janji Bapa yaitu Roh Kudus. Ini adalah sesuatu yang sangat penting.
Kisah 1: 5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Yesus menjanjikan bahwa mereka tidak lama lagi akan dibaptis dengan Roh Kudus. Ini adalah untuk semua orang, dan ini adalah sesuatu yang pasti. Tuhan Yesus memberkati.
G. Mengenal Roh Kudus (SK)
Roh Kudus bukan sekedar kuasa tetapi Pribadi, yang akan menyertai gereja sampai masuk kepada kesempurnaan dan siap menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali. Kita tidak hanya sekedar perlu memiliki Roh Kudus tetapi kita juga harus dipenuhkan dengan Roh Kudus.
Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. - Kisah 2:32-33
...sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah..”
Ini berbicara tentang kebangkitan dan kenaikan Yesus ke sorga, dimana Dia sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Ia menunggu waktu sampai semua musuhNya ditaklukkan di bawah kakiNya, dan Dia akan segera datang kembali.
“...Dia menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu,”
Bukan berarti bahwa tadinya Yesus tidak punya Roh Kudus dan sekarang baru menerima. Ini berbicara tentang “otoritas”. Setelah Yesus mengalami penderitaan disalib dan bangkit, dan Dia naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Yesus memiliki otoritas untuk mengutus Roh Kudus. Itulah yang dikaruniakanNya kepada jemaat di atas loteng Yerusalem, dimana 120 orang murid dipenuhkan dengan Roh Kudus.
Salah satu tujuan yang terpenting mengapa Yesus harus mati di atas kayu salib adalah supaya Roh Kudus itu bisa dicurahkan bagi gereja. Begitu pentingnya Roh Kudus itu hingga harus dibayar sangat mahal yakni lewat kematian Yesus.
Mengapa Roh Kudus itu begitu penting..???
1. Roh Kudus itu Penolong (Yoh. 14:16)
Yoh. 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
Roh Kudus adalah Penolong bagi orang percaya. Dikatakan di sini “Penolong yang lain”
Dalam bahasa Yunani, kata “yang lain” memakai dua kata yaitu allos dan heteros. Dalam ayat ini memakai kata “allos”, artinya yang lain tetapi memiliki kualitas yang sama dengan yang digantikannya. Kalau “heteros” berbeda kualitasnya. Jadi Roh Kudus itu punya kualitas yang sama dengan Yesus Kristus. Dialah yang menggantikan posisi Yesus Kristus untuk menolong gereja Tuhan, dan pertolonganNya adalah pertolongan yang selama-lamanya.
Tidak ada seorang pun yang tidak butuh penolong. Setiap hari kita banyak menerima pertolongan dari orang-orang di sekitar kita. Roh Kudus adalah Penolong yang selama-lamanya menyertai kita dan tinggal bersama-sama dengan kita. Jadi kita tidak perlu takut. Pertolongan manusia terbatas, namun pertolongan dari Roh Kudus tidak terbatas.
2. Roh Kudus itu Penghibur (Yoh. 14:26)
Kita semua butuh penghiburan. Ada saat-saat dimana kita kecewa, susah dan sepertinya sudah kehilangan pengharapan, di saat dimana manusia tidak bisa lagi menghibur, maka kita membutuhkan Roh Kudus. Seberapa banyak kesusahan ataupun penderitaan yang kita alami, maka seberapa banyak pula penghiburan yang kita alami.
2Kor. 1:3-5 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
3. Roh Kudus itu Pengajar
“...Dialah akan mengajarkan segala sesuatu..” (Yoh. 14:26)
Tanpa karya Roh Kudus maka Firman itu hanyalah tulisan yang mati. Roh Kuduslah yang menghidupkan Firman dan membawa kita kepada suatu pengertian yang lebih dalam akan kebenaran Firman. Roh Kudus menjadikan Firman yang tadinya “logos” (Firman yang tertulis) menjadi “rhema” (Firman yang berbicara dalam hidup kita).
Tanpa karya Roh Kudus tidak akan terjadi pertobatan sebab Roh Kudus membuat kita sadar akan dosa-dosa kita. Roh Kudus juga mengingatkan akan setiap Firman yang ada dalam hidup kita. Itu sebabnya kita perlu banyak mendengar, membaca dan menyimpan Firman Tuhan, sehingga pada saat kita membutuhkan Roh Kudus senantiasa mengingatkan kita.
4. Roh Kudus itu Pendoa ( Roma 8:26-27)
Di sorga Yesus bersyafaat bagi kita dan di bumi ada Roh Kudus yang berdoa untuk kita. Ada saat dimana kita tidak tahu lagi bagaimana harus berdoa, maka disitulah Roh Kudus berdoa bagi kita, Roh Kudus mengambil alih doa kita dan berdoa kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Itu sebabnya kita perlu dipenuhkan Roh Kudus. Setiap kali Roh Kudus berdoa bagi kita ada damai sejahtera.
Roh Kudus membuat doa kita menjadi hidup dan berkuasa. Tanpa Roh Kudus doa kita akan dangkal dan kering. Dan apa yang terjadi ketika Roh Kudus berdoa untuk kita ?
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Hal inilah yang terjadi ketika Roh Kudus berdoa bagi kita yaitu Allah yang mengambil alih segala masalah kita, dan pada akhirnya akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan akan mengerjakan mujizat dalam hidup kita. Apa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin bagi kita. Sebab itu hendaklah kita penuh dengan Roh Kudus !
Efesus 5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Tuhan Yesus memberkati !
H. Peranan Roh Kudus Dalam Gereja Tuhan (SK)
Kita akan melihat peranan Roh Kudus dalam Gereja Tuhan yang dibahas dalam Kitab Efesus. Mengapa Kitab Efesus? Kitab Efesus ditulis oleh Paulus waktu dipenjara dan berbicara tentang kemuliaan Gereja. Kitab Efesus saling melengkapi dengan kitab Kolose dan seringkali disebut surat kembar. Kolose berbicara tentang kepala Gereja yaitu Kristus, sedangkan surat Efesus tentang tubuh Kristus yaitu Gereja Tuhan. Mari kita lihat ayat-ayat tentang Roh Kudus di dalam surat Efesus.
1. Efe. 1:13, 14
Roh Kudus adalah meterai dari Allah untuk manusia. Meterai itu sebagai tanda bahwa sesuatu itu resmi. Roh Kudus untuk memeteraikan kita bahwa kita resmi milik Allah. Dalam Kitab Wahyu ada satu saat Allah menyuruh malaikatnya untuk memeterai umatnya sebagai tanda kepemilikan yang sah sekaligus memberi jaminan kepada kita bahwa suatu saat kita akan memperoleh keseluruhan dari apa yang Allah janjikan
Ketika kita membeli barang yang berharga, kita akan memberikan down payment. DP ini bukan keseluruhan tetapi yang menjamin barang tersebut suatu saat akan menjadi milik kita. Roh Kudus memberikan kita jaminan sampai suatu saat kita akan memperoleh penebusan total. Bukan berarti saat ini kita belum ditebus, tetapi penebusan itu menyangkut roh, jiwa, tubuh. Roh kita sudah ditebus menjadi milik Allah, jiwa kita sedang ditebus, yakni kita dikuduskan lewat Firman dan Roh Kudus supaya pikiran dan perasaan kita menjadi seperti Kristus dan pada akhirnya nanti Tubuh kitapun akan ditebus dan memiliki tubuh kemuliaan, seperti Yesus.
Betapa Roh Kudus penting bagi kita, Ia adalah meterai dan sekaligus jaminan kita sehingga dengan Roh Kudus kita tidak perlu khawatir dan takut, kita yakin dan percaya suatu saat kita akan bersama Yesus selamanya. Sebab itu rindukan kepenuhan Roh Kudus
2. Efe. 1:16, 17
Paulus selalu berdoa untuk jemaat. Roh Kudus adalah Roh hikmat dan wahyu (Spirit of wisdom and revelation). Hikmat adalah sesuatu yang sudah kita ketahui/miliki dan kita menggunakannya tepat guna (saat yang tepat, waktu yang tepat). Banyak orang punya pengetahuan luar biasa tetapi tidak menggunakan tepat guna. Orang yang berhikmat bisa menggunakan apa yang ia miliki pada saat yang tepat. Kita bisa pelajari dalam kehidupan Yesus. Yesus sering diserang orang Farisi dan Saduki dan selalu dijawab dengan hikmat sehingga tidak bisa dibantah. Wahyu/Marifat adalah sesuatu yang tidak kita ketahui tetapi Tuhan beri. Dalam 1Kor. 12, 2 dari 9 karunia Roh adalah berkata dengan hikmat dan berkata dengan marifat, keduanya dibutuhkan gereja Tuhan. Roh Kudus itu roh hikmat dan wahyu. Paulus berdoa supaya jemaat Efesus dikaruniai Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Yesus dengan benar, dengan seutuhnya. Salah satu pekerjaan Roh Kudus adalah mengajar dan memimpin kepada seluruh kebenaran (Yoh. 16:13). Kita perlu Roh Kudus untuk memahami isi firman Tuhan. Berdoalah di akhir jaman ini karena kita perlu, bukan sekedar tahu tapi mengerti isi hati Alkitab, hanya Roh Kudus yang bisa menolong.
3. Efe. 2:19-22
Tempat kediaman Allah di dalam roh. Roh Kudus adalah Allah, Allah dalam wujud pribadi Roh Kudus diam di dalam gereja Tuhan. Kita gereja seperti bangunan dan dasarnya adalah Yesus serta pengajaran para rasul dan nabi. Diatasnya kita dibangun menjadi sebuah bangunan dimana Roh Kudus akan diam. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? - 1Kor. 3:16. Kata Kamu = kita umat Tuhan di seluruh dunia, yang sudah ditebus darah Yesus, sudah lahir baru dan Roh Kudus diam di dalamnya.
Ini juga menjadi warning bagi kita karena orang diam bisa kerasan atau tidak, nyaman atau tidak, begitu juga dengan Roh Kudus. Jika tidak nyaman, Roh Kudus akan meninggalkan gerejanya dan pernah terjadi dalam Yeh. 10 (kemuliaan Tuhan meninggalkan Bait Suci). Inilah bahaya terbesar di akhir jaman. Kita hidup di jaman Laodikia (Why. 3) gereja yang dingin suam, tidak memiliki Roh Kudus di dalamnya. Sebab itu kita harus menjaga hadirat Tuhan, jangan sampai Roh Kudus meninggalkan gerejanya. Jika Roh Kudus meninggalkan, gereja tidak ada artinya lagi, hanya sekumpulan orang saja.
Kita ini bangunan Allah, dimana Roh Kudus akan tinggal di dalam kita, dan biarlah Roh Kudus tinggal tetap dan melimpah dalam gereja kita, kemuliaan Tuhan semakin dinyatakan.
Bagaimana Roh Kudus bisa meninggalkan? (Efe. 4:30) Roh Kudus bukan sekedar kuasa/energi tetapi pribadi dan mempunyai kepribadian sehingga bisa didukakan. Jangan mendukakan Roh Kudus khususnya kita yang sangat dekat hari penyelamatan, hari kedatangan Yesus kedua kali. Roh Kudus itu setia dan panjang sabar, tidak gampang meninggalkan tetapi jika terus didukakan, akan meninggalkan.
Dengan cara apa kita mendukakan Roh Kudus? (Efe. 4:31) Kepahitan (lepaskan pengampunan supaya kita dipenuhi Roh Kudus), kegeraman, kemarahan, pertikaian, Fitnah (menyebarkan kabar yang tidak benar), segala kecemaran.
Apa yang menyenangkan Roh Kudus? (Efe. 4:32) Kita sedang berdoa untuk baptisan Roh, kalau mau Roh Kudus bekerja leluasa, kita harus kembali kepada Firman Tuhan yaitu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni.
4. Efe. 5:18
Roh Kudus dikaitkan dengan anggur karena punya efek yang hampir mirip. Roh Kudus memberi sukacita dan semangat. Hal ini bukan opsi/pilihan tetapi perintah. Jika itu perintah, berarti Tuhan memang mau memenuhi gerejaNya dengan Roh Kudus, jadi kita tidak perlu ragu, datang dengan percaya dan buka hati. Kita menerima Roh Kudus karena iman percaya bukan karena melakukan hukum Taurat (Gal. 2:16). Buka hati, pegang firman ini dan kita akan menerima Roh Kudus. Inilah kehendak Tuhan, Tuhan mau kita dipenuhkan Roh Kudus terutama kita yang hidup menjelang hari penyelamatan.
5. Efe. 6:18
Paulus berbicara tentang senjata rohani yang kita pakai untuk berperang. Roh Kudus salah satu senjata yang diberikan kepada kita untuk berperang sehingga Paulus berkata, berdoalah setiap waktu di dalam Roh. Roh Kudus adalah pendoa kita. Ada saat kita tidak tahu bagaimana harus berdoa, kalau kita penuh Roh Kudus maka Roh Kudus akan mengambil alih dan percayalah Roh Kudus yang paling tahu bagaimana harus berdoa. Ia akan berdoa dengan keluhan yang tidak terucapkan dan sebagai wujud doa Roh Kudus maka segala sesuatu akan bekerja bersama untuk mendatangkan kebaikan bagi gereja Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
I. I Will Fight (Saya Akan Bertarung) (HR)
Kepekaan akan pentingnya Roh Kudus di akhir zaman merupakan hal yang sangat berkenan dihadapan Tuhan. Tidak ada pribadi yang sanggup menolong dan menuntun kita dalam melakukan kebenaran selain kita penuh dengan kuasa Roh Kudus.
Sebelum Roh Kudus dicurahkan tidak ada satu muridpun yang diubahkan, termasuk murid-murid yang ada bersama Yesus. Bahkan Petrus, seorang rasul yang begitu dekat dengan Tuhan sempat menyangkal Yesus. Demikian juga dengan murid-murid yang yang lain ketika Yesus dihadapkan dengan siksaan mereka begitu ketakutan, sekalipun mereka sudah tiga setengah tahun bersama Yesus dan menyaksikan begitu banyak mujizat. Tidak ada mujizat yang dapat mengubahkan hati orang. Pertolongan Tuhan dalam kehidupan kita tidak menjadikan hidup kita diubahkan.
Zak. 4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Ketika bangsa Israel berada di padang gurun mereka berkali-kali melihat dan mengalami tanda dan mujizat dari Allah. Mereka melewati Laut Kolsom yang terbelah dan berjalan kaki dari tengah-tengahnya, mereka melihat ada Tiang Awan dan Tiang Api, mujizat air keluar dari batu, juga manna yang langsung dari sorga, tetapi mereka masih tetap berkata “lebih baik kita kembali ke Mesir”. Pertolongan Tuhan tidak menjadikan mereka diubahkan.
Peristiwa Lazarus yang dibangkitkan, Petrus yang berjalan di atas air, mujizat memberi makan 5000 orang, ini berbicara tentang keperkasaan Tuhan. Namun ayat di atas berkata “bukan dengan keperkasaan, melainkan oleh roh-Ku”.
Dari lima ratus orang yang menyaksikan Tuhan Yesus naik ke sorga dan kembali ke Yerusalem, hanya seratus dua puluh orang yang dipenuhkan Roh Kudus. Ketika mereka dipenuhkan dengan Roh Kudus mereka menjadi anak Tuhan yang pemberani dan militan. Petrus berkata jika Yesus mati disalib dengan kepala di atas dia mau mati disalib dengan kepala di bawah. Roh Kuduslah yang dapat mengubahkan manusia. Murid-murid secara langsung melihat dan memegang Yesus, namun semua itu tidak ada artinya. Tetapi ketika Roh Kudus turun dan memenuhi mereka, mereka benar-benar menjadi orang yang berbeda.
Setiap kita gereja Tuhan harus mengalami pengalaman Pentakosta atau menerima kepenuhan Roh Kudus. Roh Kudus begitu penting sebab Dia adalah Pribadi Allah sendiri. Yesus dalam tubuh manusiaNya terbatas. Yesus berkata bahwa Dia akan pergi dan mengutus Penolong yang akan menyertai dan tinggal selamanya dalam kehidupan manusia.
Beberapa contoh dari orang yang dipenuhkan Roh Kudus:
1. Stefanus
Ia merupakan martir pertama. Alkitab jelas mencatat bahwa Stefanus penuh dengan Roh Kudus. Dalam Kisah 7:55-60, ketika Stefanus menyampaikan kebenaran banyak orang yang diubahkan tetapi banyak juga yang menolaknya, dan akibat itu ia dirajam dengan batu. Ketika kita penuh dengan Roh Kudus tidak berarti hidup kita lepas dari masalah, melainkan semakin banyak peperangan yang akan kita hadapi. Kita akan menjadi musuh utama iblis dan penguasa-penguasa di udara.
Kekristenan bukanlah kehidupan yang bermain-main melainkan medan peperangan. Tiap hari kita berperang dan itu dimulai dari pikiran. Kita tidak akan mampu berperang jika tidak penuh dengan Roh Kudus. Pikiran adalah bagian yang paling utama diserang oleh setan. Kita bisa tidak jatuh dalam dosa jika:
- firman Tuhan ada dalam hati kita
- jika kita penuh Roh Kudus. Roh Kudus akan memimpin dan membawa kita kedalam segala kebenaran. Sebab salah satu fungsi Roh Kudus adalah mengingatkan.
Yoh. 16:7-8 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Kenapa manusia sulit bertobat adalah karena tidak penuh Roh Kudus. Yang menginsafkan akan dosa dan membawa kita bertobat serta datang kepada Yesus adalah Roh Kudus. Suara Roh Kudus akan selalu mengingatkan kita. Tetapi jika kita selalu menekan suara Roh Kudus dengan cara tidak meresponiNya, maka lama-kelamaan Roh Kudus itu akan pergi meninggalkan kita. Gereja akan masuk kepada kesempurnaan gereja tetapi bukan karena kekuatan kita, melainkan oleh pertolongan dan pekerjaan Roh Kudus. Tidak ada cara lain.
Sebagai pelayan, kita melayani bukan karena talenta atau kesanggupan kita melainkan karena kita memposisikan diri sebagai hamba yang rindu melayani. Kita perlu kepekaan akan hal ini, dan ini adalah hasil pimpinan dan kuasa Roh Kudus dalam kehidupan kita. Tidak ada gunanya kehebatan manusia tanpa pimpinan Roh Kudus.
Ketika Stefanus dirajam, ia menatap kelangit dan melihat kemuliaan Allah. Penderitaan yang kita alami di bumi tidak sebanding dengan kemuliaan yang kita terima. Dalam Matius 24 dikatakan bahwa pada akhir zaman orang percaya akan dibenci, disiksa dan dibunuh. Kekristenan kita tidak boleh hanya sampai pada zona nyaman melainkan kekristenan yang siap berkorban demi Tuhan. Orang yang penuh Roh Kudus tidak takut dan kuatir atas hidupnya.
2. Petrus
Kisah 3:14-15 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
Petrus yang penuh Roh Kudus bersaksi dan berkotbah dan tiga ribu orang bertobat. Roh Kudus menginsafkan dunia dari dosa. Kalau kita penuh dengan Roh Kudus maka Roh Kudus akan memimpin kita hari demi hari sampai kita merasa begitu benci dengan dosa. Mengapa dunia sulit kita menangkan adalah karena hidup kita sama dengan orang dunia. Kita hanya mampu ketika kita penuh dengan Roh Kudus.
Roh Kudus mau tinggal di dalam kehidupan kita. Ketika Roh Kudus tinggal maka Dia menuntun kita pada segala kebenaran. Ketika meminta baptisan Roh Kudus maka kita harus datang kepada Yesus sang Pembaptis dengan Roh Kudus. Kita harus hanya meminta Roh Kudus, jangan yang lain. Kita juga harus konsentrasi, sebab yang kita minta adalah pribadi Roh Kudus sendiri. Ketika kita meminta jangan dengan berdiam diri, tetapi aktif dalam memuji dan menyembah Tuhan. Dan tanda orang dibaptis dengan Roh Kudus adalah kita akan berbahasa lidah yaitu berkata-kata dalam bahasa yang lain, yaitu bahasa atau kata-kata yang diberikan oleh Roh Kudus sendiri untuk kita perkatakan. Tuhan akan memenuhi gerejaNya dengan Roh Kudus. Tuhan Yesus memberkati.
J. Roh Kudus Membangkitkan Roh dan Kasih Kita (HR)
Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Roma 14:7-8
Ada sebuah pepatah yang berkata: “My heart is my king”, yang menunjukkan bahwa segala sesuatu berpusat pada diri sendiri. Namun sebagai orang yang sudah lunas ditebus oleh Kristus dengan darah-Nya yang mahal, sudah seharusnyalah kita hidup dan mati untuk-Nya. Kita harus memiliki pandangan seperti Paulus: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Flp. 1:21). Kita tidak lagi hidup bagi diri kita sendiri, melainkan memandang hidup ini sebagai kesempatan untuk melayani Tuhan. Oleh karena itu kita tidak perlu lagi takut menghadapi kematian, sebab tidak ada penyesalan karena belum berbuat yang terbaik untuk Tuhan.
Namun sayangnya ada banyak orang yang melayani Tuhan dengan cara yang keliru. Mereka memang masih ada dalam pelayanan, bahkan suka sekali melayani, tapi semuanya itu dilakukan hanya sebagai rutinitas saja. Mereka melayani karena sudah dijadwal atau karena merasa mampu, sehingga lupa akan inti dari pelayanan yang menghamba. Bandingkan dengan Rm. 12:11 yang berbunyi: “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Kita harus memiliki roh yang menyala-nyala dulu, barulah kita melayani Tuhan! Yesus datang ke dunia ini bukan supaya kita dapat memiliki pelayanan, tapi supaya kita memiliki hidup yang berkelimpahan (Yoh. 10:10). Hidup yang berkelimpahan ini di dalamnya termasuk pelayanan yang dihidupkan dan digerakkan oleh Roh Kudus.
Banyak diantara kita yang tidak sadar kalau sudah terjebak dalam stagnasi atau kemerosotan rohani. Kita berpikir bahwa: “Saya kelihatannya masih penuh Roh Kudus” atau “Saya rasanya masih mengasihi Tuhan”. Apa yang kita pikir atau kita rasakan bukanlah tolok ukur kerohanian! Bahkan seringkali kita mendengar orang berkata: “Saya dulu dipakai Tuhan” atau “Saya dulu sudah penuh Roh Kudus.” Jangan terjebak dengan kebanggaan akan pengalaman masa lalu kita atau bahkan dengan pengalaman orang lain, sebab Roh Kudus itu adalah Roh yang senantiasa bergerak maju dan membuat sesuatu yang baru! Karena itu minta pencerahan dari Roh Kudus akan firman-Nya sehingga kerohanian kita pun terus meningkat.
Dalam Why. 2:3-5 dijelaskan mengenai jemaat Efesus yang begitu luar biasa pelayanannya. Mereka jemaat yang sabar, siap menderita, tidak mengenal lelah. Namun Tuhan mencela mereka karena telah jatuh begitu dalam dengan kehilangan kasih mereka yang mula-mula. Ini menandakan bahwa siapa saja bisa jatuh dalam hal ini, yaitu melayani tanpa kasih. Orang yang mengalami kemerosotan akan sulit untuk melakukan firman Tuhan. Bila kita mengalami hal ini, Tuhan minta kita untuk bertobat dan kembali kepada kasih yang mula-mula itu. Sebab jika tidak, maka kaki dian, yang adalah lambang otoritas dan kepercayaan Tuhan, akan diambil dari hidup kita.
Ada beberapa ciri orang yang telah kehilangan kasih yang mula-mula, yaitu:
1. Orang itu tidak pernah berubah
2 Kor. 5:17 berkata: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Namun ada orang yang sudah lama mengikut Tuhan, tapi tidak ada perubahan dalam hidupnya. Bahkan ada yang tidak mau berubah karena merasa sudah terlahir dalam karakter seperti itu. Padahal orang percaya sudah seharusnya terus berubah menuju pada kesempurnaan karakter Kristus. Roh Kudus akan menolong dan membaharui kita hari lepas hari lewat firman Tuhan. Firman yang dimengerti dan dilakukan itulah yang akan mengubah sifat dan karakter kita. Jangan sampai kita menjadi orang yang tahu banyak ayat tapi tidak mau berubah, dan malah memakai ayat-ayat untuk membenarkan diri kita dan perbuatan kita! Ingat, orang yang dipenuhi Roh Kudus dan tinggal dalam hadirat Allah pasti mengalami perubahan! Dan ukuran hadirat Tuhan adalah jamahan yang mendatangkan perubahan.
2. Mulai bosan dengan hal-hal rohani
Ketika kita mulai tidak mau beribadah, atau tidak antusias lagi bersekutu dengan Tuhan dalam firman dan doa, maka itulah tanda bahwa kita sudah kehilangan kasih mula-mula. Persekutuan dengan Tuhan sangat penting, sebab dalam hadirat-Nya Roh Kudus akan mengingatkan kita untuk terus berada dalam kehendak-Nya. Dalam perumpamaan sepuluh anak dara, lima dara yang bodoh bukannya tidak memiliki minyak. Mereka memiliki minyak namun tidak memiliki minyak yang baru, sehingga minyaknya tidak penuh ketika mempelai itu datang. Pastikan minyak kita penuh ketika Yesus, Sang Mempelai Agung, datang kembali kedua kalinya, sehingga kita dapat masuk dalam pernikahan yang kudus.
3. Tidak lagi memprioritaskan Tuhan
Flp. 3:8 berkata: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Mari renungkan sejenak, apa yang menjadi keuntungan dalam hidup kita sekarang? Kalau gaji, kedudukan, usaha, keluarga, dan lain sebagainya masih merupakan keuntungan bagi kita, maka kita telah kehilangan kasih mula-mula. Pengenalan kita akan Kristus harus menjadi sesuatu yang berharga melebihi segala sesuatu.Seperti Paulus, kita harus melepaskan semuanya dan menganggapnya sampah (dalam bahasa aslinya kotoran manusia), sebab apa yang kita pegang selain Kristus akan lepas dari kehidupan kita. Nyatanya tidak ada satu pun yang kita bawa kepada Tuhan ketika kita mati, selain iman kita kepada Tuhan. Karena itu prioritaskan Tuhan, barulah Tuhan, Sumber Berkat, akan memberkati dan memulihkan kita (Gal. 6:9).
Kita tentu rindu memiliki roh yang menyala-nyala dan kasih mula-mula. Karena itu setiap kali mendengarkan firman, miliki sikap hati yang langsung merespon dan melakukan firman tersebut. Jangan menunda-nunda untuk melakukannya, supaya kita tidak ditarik oleh Iblis semakin dalam. Datanglah kepada Roh Kudus, Pribadi yang sanggup mengembalikan kasih yang hilang dan roh yang sudah pudar. Saat ini prioritaskan Tuhan dan minta Roh Kudus berkarya lebih dalam lagi. Selamat hari Pentakosta! Tuhan Yesus memberkati.



0 komentar:
Posting Komentar